Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo, produsen pipa baja, sedang melakukan antisipasi terhadap kebijakan anti karbon atau Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) yang akan diterapkan di Eropa mulai tahun 2025.
Johanes W. Edward, Corporate Secretary & Investor Relations ISSP, menyatakan bahwa Spindo telah mulai mengumpulkan data jejak karbon dari para pemasok dan menghitung jejak karbon dari operasi pabrik.
"Meskipun saat ini kami belum ekspor ke Eropa, kami sudah menyiapkan antisipasi terkait jejak karbon," ujar Johannes saat dihubungi oleh Kontan, Kamis (04/07).
Baca Juga: Steel Pipe Industry (ISSP) Bakal Bagi Dividen Rp 105,98 Miliar
Spindo siap untuk mematuhi aturan CBAM yang berlaku di negara-negara tujuan ekspor, walaupun saat ini masih fokus pada ekspor ke Amerika dan Kanada.
Porsi ekspor kami ke Amerika dan Kanada adalah 5% dari total penjualan global, sementara 95% adalah untuk pasar domestik.
Menanggapi prospek penjualan baja ekspor, Johannes mengungkapkan optimisme terhadap perbaikan harga baja global tahun ini dibandingkan tahun lalu, meskipun mengakui adanya gangguan dalam rantai pasokan akibat ketegangan geopolitik.
"Tahun 2024 diperkirakan kondisinya tidak akan jauh berbeda. Kami sudah siap, dan kondisi dalam negeri juga sudah stabil," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News