kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebutuhan gas diprediksi meningkat, PGN siap dukung transisi energi


Kamis, 01 Juli 2021 / 09:57 WIB
Kebutuhan gas diprediksi meningkat, PGN siap dukung transisi energi
ILUSTRASI. Perawatan pipa jaringan gas PGN.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memprediksi kebutuhan gas sebagai energi bersih meningkat dalam 15 tahun ke depan. PGN pun optimis meraih prospek pemanfaatan gas bumi nasional serta mewujudkan bauran energi nasional yang bersih dan ramah lingkungan dalam masa transisi energi.

Indonesia menargetkan penurunan emisi sektor energi adalah sebesar 377 juta ton CO2 pada tahun 2035. Gas bumi bisa menurunkan emisi sekitar 40% dibandingkan energi lain seperti batubara dan minyak bumi.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan mengungkapkan, proyeksi peningkatan kebutuhan gas didorong oleh adanya regulasi dari pemerintah yang menjadikan posisi gas bumi semakin penting sebagai transisi energi dari fosil fuel menuju energi yang ramah lingkungan.

Seiring dengan langkah Paris Agreement, sehingga pemintaan terhadap energi terbarukan akan meningkat.

Baca Juga: Kadin: Pembentukan holding ultra mikro bukan aksi akuisisi

“Kedua, adanya pemintaan energi gas baik dari sektor retail maupun komersial yang semakin meningkat dan menginginkan energi yang bersih dan rendah karbon. Dengan banyaknya permintaan tersebut, dapat mendatangkan banyak investor yang dibarengi juga dengan penggunaan teknologi low carbon,” kata Heru dalam keterangan resmi, Kamis (1/7).

Heru mengungkapkan pemanfaatan gas bumi di Indonesia mulai dilakukan secara masif, salah satunya lewat program gasifikasi dengan konversi BBM ke BBG di 52 pembangkit listrik.

Kondisi pembangkit yang mayoritas berada di lokasi terpencil dinilai Heru menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, PGN merencanakan pemanfaatan dengan moda non pipa alias menggunakan Liquid Natural Gas (LNG).

PGN juga akan menyediakan gas bumi ke kilang-kilang milik PT Pertamina. Saat ini sudah terlaksana HOA dengan RU IV Cilacap di mana PGN akan menyuplai gas LNG ke RU IV Cilacap ramp up sampai dengan 111 BBTUD dengan kontrak 20 tahun ke depan. Hal ini menjadi prospek ke depan, khususnya opportunity gas supply di Jawa Bagian Selatan.

Baca Juga: Pertamina teken nota kesepahaman dengan Sonatrach jalin kerja sama hulu hilir energi

Heru melanjutkan, penyaluran gas ke Kilang Pertamina juga akan dilakukan di TPPI Tuban dan Kilang RU V Balikpapan.

PT Pertagas dengan KPI telah bekerjasama dalam rangka Penyediaan Fasilitas Penyaluran Gas untuk Kilang RU V Balikpapan, saat ini sedang dibangun pipa oleh Pertagas kurang lebih 72 kilometer. Nanti kemungkinan berubah, bisa jadi akan lebih banyak menggunakan LNG dan beyond pipeline

Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz menambahkan, PGN menyediakan gas bumi dengan volume yang cukup besar ke Kilang Balongan sehingga di Kilang Balongan terjadi efisiensi energi.

Baca Juga: PGN dan Pertamina Internasional Shipping jalin kerjasama tingkatkan utilitas LNG

Selain itu, PGN juga sudah mulai menyuplai gas ke industri Pupuk Kujang dengan volume sekitar 25 BBTUD yang kemungkinan akan bertambah volume penggunaan gasnya.

“PGN diminta untuk menyuplai gas di kawasan industri. Sudah dilakukan HOA dengan KI Kendal dan KIT Batang yang juga menjadi opportunity yang bagus,” ujar Faris.

Faris pun sependapat bahwa prospek positif bisnis gas ke depan juga dipengaruhi oleh perubahan kebutuhan akan energi di mana dunia menginginkan energi yang bersih dan ramah lingkungan. Era dekarbonisasi nantinya harus difokuskan salah satunya dengan peningkatan penyaluran gas. 

Selanjutnya: Gelombang kasus Covid-19 masih ganas, bagaimana prospek lifting migas?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×