kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Kecelakaan Kerja Melonjak, SPSL Perkuat Kesehatan Buruh Pelabuhan


Kamis, 28 Agustus 2025 / 23:22 WIB
Kecelakaan Kerja Melonjak, SPSL Perkuat Kesehatan Buruh Pelabuhan
ILUSTRASI. PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) periksa kesehatan buruh bongkar muat di pelabuhan strategis untuk mencegah kecelakaan kerja.


Reporter: TribunNews | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. BPJS Ketenagakerjaan mencatat sebanyak 370 ribu kasus kecelakaan kerja sepanjang 2023. Angka ini melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2019 yang hanya 182 ribu kasus. Mayoritas kasus terjadi di sektor padat karya dan logistik, termasuk pelabuhan.

Tingginya angka kecelakaan menunjukkan bahwa risiko kerja belum tertangani optimal. Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) belum menjadi prioritas di banyak sektor. Padahal, dampak kecelakaan kerja sangat besar, mulai dari penurunan produktivitas, peningkatan biaya pengobatan, hingga beban sosial bagi keluarga korban.

Menanggapi kondisi tersebut, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 250 buruh bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Baca Juga: Selamat Hari Buruh 1 Mei 2025, Kenali Sejarah, Ucapan & Link Download Twibbon May Day

Tanjung Priok merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia, beroperasi 24 jam sebagai gerbang utama ekspor-impor nasional. Sementara itu, Tanjung Perak adalah pelabuhan terbesar kedua, menjadi pusat perdagangan dan distribusi untuk kawasan Indonesia Timur. 

Padatnya aktivitas di kedua pelabuhan tersebut menjadikan pemeriksaan kesehatan buruh bukan sekadar rutinitas medis, melainkan langkah strategis untuk menjaga stabilitas logistik nasional.

TKBM merupakan ujung tombak kelancaran ekspor-impor. Tanpa mereka, arus barang terganggu, rantai pasok terhambat, dan ekonomi dapat melambat. 

Pemeriksaan kesehatan meliputi riwayat medis, tes fisik, penglihatan, rontgen dada, hingga tes laboratorium untuk mendeteksi penyakit yang berpotensi mengganggu keselamatan kerja. Buruh yang sehat lebih produktif dan aman dalam bekerja.

Langkah SPSL ini juga menunjukkan penghargaan terhadap buruh sebagai manusia, bukan sekadar angka produksi. Pendekatan tersebut membangun kepercayaan, loyalitas, serta memperkuat hubungan perusahaan dengan pekerja.

Baca Juga: 52.000 Lowongan Kerja Dibuka di Job Fair Kemnaker 2025, Masih Ada Kesempatan

Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL, Dewi Fitriyani, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen SPSL mewujudkan *Pelindo Zero Accident Port*.

“TKBM merupakan salah satu garda terdepan operasional pelabuhan, termasuk bidang logistik, yang berperan penting dalam mendukung Pelindo Group menjalankan tugas sebagai pengelola layanan kepelabuhanan. Ini bentuk apresiasi bagi para TKBM, yang setiap hari berkontribusi dalam kelancaran logistik nasional,” ujarnya.

Dewi menambahkan, SPSL berkepentingan memastikan para TKBM tetap sehat dan mampu bekerja dengan aman. Pemeriksaan kesehatan ini juga merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) SPSL di bidang K3, sejalan dengan Asta Cita penguatan SDM melalui peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja. 

Kegiatan ini dilaksanakan bersama PT Multi Terminal Indonesia (MTI).

Baca Juga: BUMN PT Inhutani I Buka Lowongan Kerja 2025, Minimal SMA Bisa Daftar

Buruh TKBM Tanjung Priok, Cecep Anwar, mengaku merasakan manfaat nyata dari pemeriksaan tersebut.

“Kami bersyukur atas dukungannya, semoga program seperti ini terus berlanjut,” katanya. Hal senada disampaikan Muhammad Nur Hasan, buruh TKBM Tanjung Perak.

Menurut Dewi, perhatian terhadap kesehatan buruh berdampak langsung pada kelancaran operasional pelabuhan.

“Melalui langkah-langkah sederhana seperti pemeriksaan kesehatan, edukasi, dan pemberian fasilitas kesehatan, SPSL menegaskan komitmen untuk mendukung operasional pelabuhan dan logistik yang aman, sekaligus sebagai upaya mewujudkan Pelindo Zero Accident Port,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 370 Ribu Kecelakaan Kerja Jadi Alarm, SPSL Bergerak Cegah Zero Accident di Tanjung Priok-Perak

Selanjutnya: Asing Net Sell Rp 278 Miliar Saat IHSG Naik, Cek Saham yang Banyak Dilego

Menarik Dibaca: Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini, Simak Peringatan Dini Cuaca Besok (29/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×