Kedawung Setia incar pertumbuhan pendapatan 20%

Kamis, 08 Januari 2015 / 13:46 WIB

ILUSTRASI. Simak 4 cara cek pulsa XL di bawah ini untuk berjaga-jaga!

Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI) yakin bisa menggenjot pertumbuhan pendapatan tahun ini lebih tinggi ketimbang tahun lalu. Optimisme perusahaan ditopang penambahan kapasitas produksi karton gelombang yang resmi dioperasikan Juli tahun lalu seiring kenaikan permintaan pasar.

Fadelan, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Kedawung optimistis membukukan pertumbuhan pendapatan 15%-20% tahun ini. Angka tersebut lebih besar daripada pertumbuhan 2014 yang ditargetkan sebesar 10% year on year.

“Kapasitas produksi kami sudah meningkat, selain itu permintaan kotak karton gelombang untuk pasar lokal khususnya untuk pengepakan industri makanan dan minuman juga terus meningkat,” ujar Fadelan pada KONTAN, Kamis (8/1).

Dengan tambahan mesin baru, kini kapasitas produksi Kedawung mencapai 18.000 ton per bulan, lebih tinggi 20% dari sebelumnya 15.000 per bulan. Tapi, kapasitas mesin ini belum maksimal.

Ketika utilitas mesin maksimal, Fedelan bilang, kapasitas total akan mencapai 29.000 per bulan. “Kapasitas tersebut akan dicapai perusahaan dalam lima tahun,” kata dia.

Kedawung Setia berinvestasi sampai Rp 265 miliar untuk meningkatkan kapasitas ini. Sebanyak 30% kebutuhan dana dari kas internal, sisanya dari pinjaman pada perbankan.

Sampai akhir kuartal III-2014, Kedawung membukukan pendapatan Rp 1,18 triliun, lebih tinggi 15,39% dari pendapatan akhir September 2013 yang sebesar Rp 1,02 triliun.

Penjualan lokal berkontribusi terbesar yaitu 86,18% atau sekitar Rp 1,02 triliun. Sedangkan sumbangan ekspor pada pendapatan sebesar 13,81% atau Rp 163,71 miliar.

Negara tujuan ekspor utama adalah Amerika Serikat dan Jepang. Kedawung juga mengirimkan hasil produk ke negara lain seperti Eropa, Malaysia, Turki, Australia, dan Timur Tengah.

Penjualan karton gelombang menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan perusahaan yaitu sampai 87,9% atau Rp 1,03 triliun, diikuti produk rumah tangga enamel 11,76% atau Rp 139,39 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News