kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kedung Keris onstream, produksi Blok Cepu bisa naik Jadi 220.000 BPH di akhir 2019


Kamis, 03 Mei 2018 / 18:07 WIB
Kedung Keris onstream, produksi Blok Cepu bisa naik Jadi 220.000 BPH di akhir 2019
ILUSTRASI. EXXONMOBIL


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ExxonMobil Indonesia meneruskan proyek pengembangan Lapangan Kedung Keris, Blok Cepu. 

Erwin Maryoto, Vice President Public and Goverment Affairs ExxonMobil Indonesia mengatakan baru saja menandatangani kontrak Engineering, Procurement, Construction (EPC) dengan PT Meindo Elang Indah pada April 2018 lalu untuk pengerjaan konstruksi Lapangan Kedung Keris.

Pengerjaan Lapangan Kedung Keris akan memulai proses pembangunan fasilitas produksi di sumur dan pemasangan pipa kurang lebih sepanjang 16 kilometer (KM) dari Lapangan Kedung Keris ke fasilitas pengolahan yang ada di Banyu Urip. Total investasi untuk Lapangan Kedung Keris yang digelontorkan ExxonMobil mencapai US$ 100 juta.

Dengan mulainya proses kontruksi ini maka Erwin cukup optimistis Lapangan Kedung Keris bisa onstream 10.000 per barel pada akhir 2019. Produksi Lapangan Kedung Keris ini akan menambah produksi dari Blok Cepu hingga menjadi 220.000 barel per hari (BPH) akhir tahun depan.

Ini lantaran produksi Banyu Urip, Blok Cepu, saat ini sudah mencapai 210.000 BPH. "Di Banyu Urip produksi kammi sekarang lebih dari 210.000 barel per hari," kata Erwin.

Dengan potensi produksi sebesar itu, Erwin bilang ExxonMobil tidak akan memperbarui Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) BloK Cepu. Sebab Amdal Blok Cepu saat ini sudah mencapai 220.000 BPH.

"Amdalnya sudah memungkinkan untuk itu. Kami ikuti saja Amdal-nya 220.000 BPH," imbuhnya.

Erwin juga yakin produksi maksimal Blok Cepu tidak akan mempengaruhi umur sumur di blok tersebut. Ini lantaran ExxonMobil telah mengevaluasi cadangan Blok Cepu dan menemukan tambahan cadangan yang bisa menambah produksi.

"Kami berusaha maksimalkan produksi dan menganalisa data-data reservoir yang ada. Dulu cadangannya 450 juta barel, setelah dievalusi ternyata cadangannya lebih dari itu, ternyata 729 juta barel yang saat ini di-discover," ungkap Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×