Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pasca pemerintah Indonesia menyetujui revisi Plan of Development (PoD) Blok Masela. Inpex Masela Ltd bersama Shell berupaya untuk melakukan sejumlah persiapan agar dapat memulai produksi pada 2027/2028 mendatang.
Inpex Corporation mengklaim kehadiran Masela dapat memberikan efek berganda bagi kawasan regional maupun nasional. "Rata-rata kesempatan bekerja 73.000 jiwa secara nasional dan itu bukan cuma dari Masela tapi juga industri penunjang lain," ujar CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda, Selasa (16/7).
Kehadiran lapangan Gas Abadi menurut Ueda dapat mendorong industri penunjang lain seperti pertambangan, manufaktur, pertanian, real estate, pariwisata dan transportasi. "Bisa mendorong pertumbuhan listrik, gas, air dan konstruksi sebut Ueda.
Lebih jauh, Ueda menyebut, potensi pendapatan nasional sebesar US$ 153 miliar. Sementara itu, tingkat kabupaten bisa memperoleh pendapatan sebesar US$ 90 miliar dan rata-rata kesempatan bekerja bagi 8.000 jiwa di kawasan Kepulauan Tanimbar.
Optimisme Inpex dalam proyek Masela didukung dengan pengalaman mereka dalam mengelola proyek LNG Ichthys di Australia. "Proyek Ichthys dan Masela hampir serupa, kami dapat mentransfer ilmu dan kedua proyek ini akan jadi fondasi yang bagus bagi Inpex," jelas Ueda.
Lebih jauh Ueda mengharapkan kedepannya tidak ada perubahan yang dilakukan pemerintah. Konsistensi pemerintah diklaim sebagai sesuatu yang amat penting dari kelancaran proyek.
"Kami berharap tidak ada perubahan setelah kami memulai proyek, jika terjadi perubahan maka berada di luar kontrol kami," sebut Ueda.
Ketika ditanyai seputar pendanaan proyek, Ueda menyebut sejauh ini perusahaan belum bisa memastikan lebih jauh. "Bisa dengan kas perusahaan dan sebagian kecil melalui skema trustee borrowing sebab ini proyek yang besar," tandas Ueda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News