Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Harga minyak yang masih rendah membuat investasi hulu migas belum juga meningkat. Pemerintah bahkan merevisi target investasi migas di akhir tahun kemungkinan hanya akan mencapai US$ 12 - US$ 13 miliar dari target semula sebesar US$ 22,2 miliar.
Padahal investasi hulu migas akan sangat menentukan pendapatan industri jasa penunjang migas seperti PT Elnusa Tbk. Biarpun begitu, Direktur Utama Elnusa Tolingul Anwar masih optimis.
Tolingul bilang Elnusa yang merupakan anak usaha Pertamina (Persero) masih tetap diuntungkan dibandingkan perusahaan jasa migas lainnya. Pasalnya pada tahun ini saja, Pertamina mendapatkan hak partisipasi di delapan blok yang habis kontrak.
Selain itu, Pertamina juga pada tahun ini mulai berinvestasi untuk pengeboran sumur di blok Mahakam yang melibatkan Pertamina. "Sebelumnya kami cukup signifikan di blok Mahakam. Sekarang Pertamina sudah masuk di blok Mahakam dengan melakukan pengeboran sumur kedua, ini yang membuat kami optimis,"jelas Tolingul pada Rabu (9/8).
Selain dari dalam negeri, Tolingul juga berharap Elnusa bisa mendapatkan kontrak dari luar negeri dengan adanya akusisi blok-blok migas luar negeri yang diakusisi oleh Pertamina. "Kami juga berharap mudah-mudahan ada kontribusi dari ekspansi Pertamina di luar negeri. Kami akan ikut untuk servis di sana,"imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News