Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten transportasi, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) berupaya memperbaiki kinerjanya selama tahun ini. Pihaknya ingin mengejar pemulihan bisnis setelah sebelumnya terimbas pandemi selama tahun 2020-2022.
Direktur Eka Sari Lorena Transport Dwi Ryanta Soerbakti menyatakan, sebagai target bisnis di tahun ini LRNA memiliki misi untuk memangkas kerugian yang telah dialami perseroan selama tiga tahun terakhir.
“LRNA harus mampu mengurangi kerugian yang diderita selama pandemi (2020- 2022) atau bahkan bisa mencetak keuntungan,” ungkap Dwi, kepada Kontan.co.id, Senin (3/10).
Apabila menilik laporan keuangan perusahaan, pendapatan LRNA di semester I-2023 berhasil tumbuh 6,36% year on year (YoY) menjadi Rp 47,80 miliar, dari semula Rp 44,94 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Meski Bertumbuh, Bisnis Eka Sari Lorena (LRNA) Belum Pulih Seperti Pra Pandemi
Dengan adanya kenaikan pendapatan tersebut, LRNA berhasil mencetak laba sebesar Rp 3,40 miliar. Sebelumnya perusahaan ini masih mencetak kerugian hingga Rp 6,72 miliar.
Dwi menyebutkan, bisnis LRNA di tahun 2023 memang sudah mengalami perbaikan signifikan jika dibandingkan kinerja pada periode tahun 2020-2022. Namun demikian, kondisinya belum kembali normal seperti pada saat sebelum pandemi Covid-19.
Untuk menghadapi sisa tahun ini, LRNA masih menerapkan pola bertahan. Namun, LRNA ada rencana menganggarkan belanja modal di tahun 2024 terutama untuk melakukan peremajaan armada.
Baca Juga: Lorena (LRNA) Catatkan Kenaikan Pendapatan Sekitar 25% pada Momen Lebaran 2023
“Nominal masih konservatif. Masih wait and see melihat daya beli masyarakat,” tuturnya.
Di satu sisi, LRNA juga kini tengah berfokus menguatkan divisi bisnis rental. Dwi mengaku, LRNA sudah mendapatkan proyek rental di Angkasa Pura 2 (Bandara Soetta) & di Philip Morris/HM Sampoerna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News