kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar Target Pengurangan Emisi GRK 29%, Begini Strategi Kementerian ESDM


Selasa, 18 Oktober 2022 / 18:14 WIB
Kejar Target Pengurangan Emisi GRK 29%, Begini Strategi Kementerian ESDM
ILUSTRASI. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan sambutan saat pembukaan kegiatan G20 Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM)


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengejar target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) 29% pada 2030 mendatang.

Menteri ESDM Arifin Tasrif memaparkan kondisi global semakin memburuk akibat dampak pemanasan global yang terjadi. Secara rinci, Arifin menyebutkan bahwa 14% populasi merasakan dampak panas ekstrim pada kenaikan 1,5 derajat celcius dan berimplikasi pada krisis pangan yang diikuti dengan dampak lainnya.

"Kenaikan suhu yang sama (1,50 C) permukaan air laut akan naik setinggi 0,4 meter, dan 8% tumbuhan serta 4% binatang bertulang belakang akan musnah," kata Arifin dalam siaran pers, Selasa (18/10).

Baca Juga: Kementerian BUMN Dukung Upaya PLN Kurangi Emisi Karbon

Arifin menambahkan, pemanasan global berasal dari emisi yang dihasilkan oleh mesin-mesin yang bahan bakarnya berasal dari sumber-sumber energi fosil, yaitu minyak dan gas bumi, serta dari batubara.

Berkaca pada kondisi tersebut, Arifin mengungkapkan pemerintah bersama dengan seluruh negara di dunia telah sepakat ditandai dengan hadirnya Paris Agreement pada tahun 2015.

"Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 29% pada tahun 2030 dan mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060," imbuhnya.

Pemerintah, papar Arifin, juga telah menyusun Roadmap transisi energi untuk mencapai NZE pada tahun 2060 secara bertahap, dengan berbagai upaya untuk mengurangi gas buang yang dihasilkan dari sumber energi berbasis fosil.

Seperti melakukan konversi dari BBM ke tenaga listrik, penggunaan kompor listrik bagi masyarakat menengah ke atas, mengganti energi fosil dengan energi baru terbarukan, serta dengan menggunakan teknologi-teknologi terkini yang bisa mengurangi emisi.

Baca Juga: Penerapan Pajak Karbon Mundur ke Tahun 2025

"Seperti Teknologi carbon capture storage, dan carbon capture, Utilization and Storage (CCS/CCUS), serta blue and green hydrogen, dimana teknologi ini bisa memproduksi hydrogen tanpa menghasilkan emisi CO2," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×