Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) optimistis menghadapi tahun 2025 dengan prospek yang cerah.
Head External and Stakeholders Relation KLBF, Hari Nugroho mengatakan KLBF menargetkan peningkatan penjualan serta laba per saham di kisaran 8%-10% pada tahun ini.
Untuk mewujudkan target tersebut, KLBF akan memperkuat berbagai lini bisnisnya. Pada segmen obat resep, perusahaan akan mengembangkan obat biologi, terapi sel, serta vaksin sekaligus terus mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Pada segmen produk kesehatan, KLBF akan fokus pada pengembangan produk preventif dan wellness," kata Hari kepada Kontan, Selasa (11/2).
Di segmen nutrisi, perusahaan akan memperluas kategori produk dengan harga lebih terjangkau serta meningkatkan produk dalam format likuid atau ready-to-drink (RTD).
Baca Juga: Saham Kalbe Farma (KLBF) dalam Tren Melemah, Simak Rekomendasi Berikut
Adapun di bidang distribusi dan logistik, Kalbe akan memperluas kerja sama dengan prinsipal pihak ketiga serta mengembangkan bisnis alat kesehatan atau medical device.
Pada penutupan perdagangan Selasa (11/2), harga saham KLBF berada di posisi Rp 1.250 per saham atau melemah 5,3% dalam sehari. Secara tahun berjalan, pergerakan harga saham ini masih melemah 8,9%.
Analis Rekomendasikan Beli
Analis Mirae Asset Sekuritas Andreas Kristo Saragih melihat saham KLBF diperdagangkan pada valuasi 15,9x P/E FY25, atau 1,1 standar deviasi di bawah rata-rata lima tahunnya, yang menjadikannya cukup menarik.
"Kami tetap menggunakan metode valuasi berbasis P/E, dengan target multiple 24,75x berdasarkan rata-rata lima tahun terakhir. Dengan demikian, rekomendasi kami tetap buy dengan target harga Rp 1.880," kata Andreas dalam risetnya, Kamis (6/2) lalu.
Namun, Andreas menjelaskan ada sejumlah risiko utama terhadap rekomendasi ini, meliputi meningkatnya kontribusi produk tanpa merek di segmen farmasi, persaingan yang berkepanjangan di segmen nutrisi, harga bahan baku yang lebih tinggi dari perkiraan, serta potensi pelemahan rupiah yang lebih dalam terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Segendang sepenarian, Verdhana Sekuritas juga tetap mempertahankan rekomendasi buy untuk KLBF dengan target harga Rp 2.200 per saham.
Analis Verdhana Sekuritas, Sandy Ham menerangkan rekomendasi yang diberikan tersebut berdasarkan perkiraan price-to-earnings (P/E) di tahun 2025 sebesar 28x, atau +0.7 standar deviasi dari rata-rata lima tahun terakhir.
"Risiko utama terhadap proyeksi ini adalah pelemahan rupiah yang lebih dalam dari perkiraan," tulis Sandy dalam riset Verdhana Sekuritas pada Selasa (4/2) lalu.
Selanjutnya: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 12 Februari 2025: Antam dan UBS Kompak Menguat Segini
Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 12 Februari 2025: Antam dan UBS Kompak Menguat Segini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News