Sumber: Forbes | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Forbes mencatat 22 taipan Indonesia mencatat kenaikan kekayaan bersih pada tahun 2022. Para taipan ini masuk dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes tahun 2022.
Kekayaan bersih para taipan ini melesat 11% ke rekor US$ 180 miliar atau setara Rp 2.808 triliun (kurs Rp 15.600). Nilai itu naik dibandingkan tahun 2021 yang sebesar US$ 162 miliar.
Kenaikan kekayaan para taipan Indonesia salah satunya disokong melonjaknya harga komoditas ekspor. Kemudian perekonomian Indonesia yang mencatat kenaikan 3,7% pada 2021 dan diperkirakan tumbuh 5,3% pada tahun 2022 turut mendongkrak kekayaan mereka.
Fobers mencatat duo bersaudara pemilik Grup Djarum R. Budi Hartono dan Michael Hartono masih berada di posisi puncak sebagai orang terkaya di Indonesia tahun 2022.
Baca Juga: Robert Budi Hartono Masih Jadi Orang Paling Tajir di Indonesia Versi Forbes 2022
Keduanya tercatat memiliki kekayaan bersih US$ 47,7 miliar. Nilai tersebut naik 5,1 miliar dibandingkan tahun 2021.
Salah satu pendorong kenaikan kekayaan mereka adalah IPO Global Digital Niaga pada bulan November, induk dari raksasa e-commerce Blibli. IPO ini berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 510 juta atau setara Rp 8 triliun.
Kemudian, kenaikan harga batubara global juga membawa berkah bagi taipan Low Tuck Kwong. Ia berada diurutan kedua orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih US$ 12,1 miliar. Kekayaan Low Tuck melonjak hampir lima kali lipat.
Melonjaknya saham Bayan Resources miliknya, penambang batubara terbesar keempat di Indonesia, membuatnya menjadi pemenang terbesar tahun ini baik dalam persentase maupun dolar.
Kekayaannya naik US$ 9,55 miliar dari US$ 2,55 miliar tahun lalu. Low juga tampil di sampul majalah Forbes Asia edisi Desember.
Baca Juga: Diam-diam, Elon Musk Sudah Berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin
Kekayaan Widjaja dari konglomerat Sinar Mas tercatat merosot ke urutan ketiga. Namun pulihnya bisnis kertas grup milik mereka membantu meningkatkan kekayaan mereka sebesar US$ 1,1 miliar menjadi US$ 7,5 miliar.
Di nomor 4 adalah Sri Prakash Lohia dari Indorama Corp yang melihat kekayaannya naik US$ 1,5 miliar menjadi US$ 7,7 miliar.
Melengkapi lima besar adalah Anthoni Salim dari Salim Group, yang kekayaan bersihnya turun US$ 1 miliar menjadi US$ 7,5 miliar.