Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - GRESIK. PT Kelola Mina Laut (KML Food) optimistis memandang tahun 2018. Selain menggeber penjualan produk olahan laut di pasar domestik, KML Food juga bakal menggenjot kinerja ekspor.
Perusahaan yang berdiri tahun 1994 ini memiliki ambisi dapat melebarkan bisnis olahan laut ke negara-negara kawasan Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand. Sebelumnya, KML Food tercatat pernah mengekspor produk daging hasil laut bekunya di Jepang, Amerika Serikat dan Eropa.
Agar produk yang dihasilkan diterima konsumen, KML Food gencar melakukan berbagai strategi agar produk-produknya dikenal masyarakat. "Kalau produk seafood yang harus tertanam di benak orang harus KML Food," ujar Presiden Direktur KML Food, Mohammad Nadjikh, Rabu (24/1).
Saat ini KML Food memiliki lebih dari 250.000 jaringan nelayan di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan bahan baku. Beberapa produk laut yang dipasok para nelayan tersebut antara lain berupa ikan, rajungan, udang, cumi-cumi, gurita dan lainnya.
Berbagai produk olahan laut telah diproduksi KML Food, jenisnya berupa makanan olahan dan daging beku. Perinciannya, produk pastry, berupa tempura, samosa, takoyaki KML Food bisa menghasilkan lima ton setiap hari.
Sedangkan lini produksi seperti ikan dan cephalopod dalam bentuk beku kapasitas produksinya dapat mencapai 125 ton per hari. Produk ikan beku yang dijual tersebut berupa jenis kakap merah, tuna, dan makarel. Tidak ketinggalan, KML Food juga mempunyai lini produksi untuk jenis udang, rajungan dan edamame.
Hendro Agus S, General Manager Accounting KML Food mengatakan, di tahun 2017 lalu perusahaan ini mampu meraup pertumbuhan bisnis sekitar 26% dibandingkan tahun sebelumnya. "Tahun 2018 ini ekspor dan domestik bisa beriringan, sehingga bisa tumbuh dobel digit," katanya.
Guna mengukuhkan bisnisnya, pada semester I-2018, KML Food positif bakal segera menawarkan saham perdana alias initial public offering (IPO). Dana IPO nanti akan digunakan untuk keperluan ekspansi KML di masa mendatang.
Namun sayang, terkait rencana dan jumlah dana yang diperoleh, Hendro belum bisa menguraikan. Yang jelas, ekspansi masih dibicarakan dengan pihak-pihak terkait, sehingga masih menghiting-hitung perencanaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News