kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Google rogoh US$ 300 M bangun kabel bawah laut


Selasa, 28 November 2017 / 17:17 WIB
Google rogoh US$ 300 M bangun kabel bawah laut


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Google Indonesia menyelenggarakan Cloud Summit pertama di Jakarta (28/11). Acara ini mempertemukan lebih dari 1.800 eksekutif, pelanggan, mitra, developer, manajer IT dan para insinyur Google untuk membangun masa depan teknologi Cloud.

Richard Harshman, Managing Director dari Google Cloud Asia Pacific mengatakan, pihaknya membawa kekuatan Google Cloud ke beragam bisnis Indonesia dan membantu mereka dalam memberikan solusi khusus melalui berbagai platform dan perangkat.

Teknologi komputasi Cloud merupakan sebuah teknologi yang menitik beratkan pada kecepatan, kegesitan, kolaborasi, pengetahuan dan transparansi, dengan pembelajaran mesin. Google Cloud tidak hanya membidik para pelaku e-commerce, tapi siapapun yang memiliki ide untuk berbisnis.

"Pertumbuhan Google Cloud di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia Pasifik," kata Harshman, Selasa (28/11).

Untuk itu Google Cloud tengah membangun infrastruktur jaringan kabel bawah laut (undersea cable) dengan nama Indigo Project. Kabel ini menghubungkan Singapura, Jakarta, dan Sydney sepanjang 9.000 km. Infrastruktur ini agar dapat meningkatkan layanan, ketersediaan, dan andal.

Jaringan ini tidak dapat digunakan untuk publik, lantaran hanya digunakan untuk mendukung Google Cloud. Rick bilang. "Saya tidak bisa memberikan angka spesifik. Tapi Google akan menggunakan anggaran capital expenditure tahunan sebesar yang US$ 300 miliar untuk proyek ini," kata Harshman. Proyek ini diharapkan dapat selesai pada pertengahan 2019.

Head of Customer Engineering Southeast Asia, Google Cloud Jay Jenkis menyatakan, terdapat dua inti layanan Google Cloud yakni G Suite dan Google Cloud Platform. G Suite sebelumnya dikenal dengan Google Apps yang memberikan layanan di antaranya Google Drive, Google Docs, Google Side, dan Google Calender.

Sedangkan Google Cloud Program terdiri dari beragam layanan berupa network and infrastructure, data analytics and machine learning, application development and deployment, serta connected business platforms and ecosystems.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×