kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembangkan Ekonomi Masyarakat, TAPG Bangun Kewirausahaan Perempuan


Rabu, 30 Maret 2022 / 15:57 WIB
Kembangkan Ekonomi Masyarakat, TAPG Bangun Kewirausahaan Perempuan
ILUSTRASI. Monitoring usaha peternakan ayam broiler di Desa Muara Dua


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) terus mengembangkan Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Salah satunya, dengan melatih dan membina sekitar 50 perempuan di tiga desa, yaitu Desa Jahitan, Desa Muara Dua dan Desa Sembuluh II di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, kemudian satu desa, yaitu Desa Long Lees di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. 

Menurut Head of Sustainability TAPG Rudy Prasetya, pelatihan dan pembinaan dilakukan melalui beberapa jenis usaha, antara lain adalah peternakan ayam broiler, usaha menjahit, dan budidaya ikan lele. Pemberdayaan perempuan tersebut, menurut lanjutnya, karena perusahaan melihat peran penting mereka dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga.

Dalam hal ini, kaum perempuan dapat menciptakan alternatif sumber pendapatan bagi keluarga melalui wirausaha. Dengan memberikan kesempatan tersebut, Perseroan yakin dapat membuka akses ekonomi untuk meningkatkan pendapatan mereka sekaligus memperkuat ekonomi keluarga. 

“Untuk itulah, perusahaan tidak hanya memberi pelatihan berbagai usaha. Kami juga terus melakukan pembinaan dan bimbingan. Dengan demikian, diharapkan usaha yang terbentuk akan mengalami peningkatan berkelanjutan,” kata Head of Sustainability TAPG, Rudy Prasetya dalam siaran pers, Rabu (30/3).

Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) Kantongi Laba Rp 1,16 Triliun pada Tahun Lalu

Pemberdayaan perempuan tersebut, menurut Rudy Prasetya  merupakan komitmen TAPG dalam pengembangan potensi ekonomi masyarakat. Dalam hal ini, untuk terus mendorong kemandirian ekonomi di sekitar area konsensi, terutama para ibu Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK). 

“Program DMPA ini telah diinisiasikan di seluruh perusahaan anak sejak 2018 tersebut. Selain untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi yang ramah lingkungan, juga sebagai upaya pencegahan terjadinya Karhutla,” jelas Rudy Prasetya. 

Guna memperkuat kelembagaan dalam mengembangkan dan mengelola sumber potensi ekonomi desa itulah, lanjut Rudy Prasetya, program ini juga diintegrasikan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Salah satu Ibu PKK dari Desa Sembuluh II, Winda sangat antusias terhadap program DMPA karena membuka peluang kegiatan baru untuk masyarakat setempat.

“Program ini memiliki dampak sangat positif, karena yang tadinya masyarakat desa tidak ada kegiatan sama sekali, namun dengan adanya kerjasama ini, maka ada kegiatan selain mengurus rumah tangga, yaitu berupa menjahit.”ucapnya.

Kemudian salah satu kelompok Tani Desa Muara Dua, Halimah juga sangat terbantu. “Dengan adanya pemberian bibit ayam ini sangat membantu sekali untuk perekonomian kami dan juga dari segi pekerjaan ada pemasukan untuk setiap bulannya.” Jelasnya.

Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) Siapkan Capex Rp 572 Miliar, Bakal Dipakai untuk Apa Saja?

Sementara terkait Program DMPA, hingga akhir 2021, Perseroan telah membina 25 desa, membentuk dan memfasilitasi 46 BUMDes, serta sekitar 3.500 Kepala Keluarga telah menerima manfaat dari program ini. 

Berbagai jenis usaha yang dikembangkan adalah, pertama, budidaya ikan, yaitu nila, patin, lele, dan sebagainya; Kedua, peternakan ayam broiler, sapi, dan babi; Ketiga, pertanian, yaitu padi dan bawang merah; Dan keempat, usaha jahit dan sebagainya. 

Perseroan akan terus mendorong program DMPA untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekitar. Antara lain, dengan membantu mengkaji potensi desa yang dimiliki secara partisipatif, membina dan memberi modal usaha dan menyediakan tenaga pendamping untuk memonitoring program yang berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×