Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menerbitkan surat persetujuan ekspor (SPE) untuk PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk mengekspor 1,4 juta ton basah (wet metric ton/wmt) konsentrat tembaga, berlaku enam bulan sejak tanggal rekomendasi ekspor diterbitkan pada 17 Maret 2025. Artinya, PTFI dapat mengekspor sampai September 2025.
Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan, Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Andri Gilang Nugraha Ansari mengatakan, persetujuan ekspor konsentrat tembaga akibat keadaan kahar untuk PT Freeport Indonesia berdasarkan rekomendasi ekspor yang diterbitkan oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral per tanggal 17 Maret 2025.
"Iya. Persetujuan ekspor berlaku selama 6 bulan sejak tanggal Rekomendasi Ekspor diterbitkan oleh Kementerian ESDM. Untuk volume, kami sesuai rekomendasi Kementerian ESDM 1,4 juta wet ton," kata Andri kepada Kontan, Rabu (19/3).
Baca Juga: MIND ID Harap Aneka Tambang (ANTM) Dapat Serap Seluruh Produksi Emas Freeport
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkapkan, PTFI mengajukan volume ekspor konsentrat tembaga, dalam periode relaksasi hingga Juni 2025 mencapai 1,27 juta ton tembaga kering atau dry metric ton (dmt).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, perpanjangan izin ekspor ini berlaku selama enam bulan ke depan.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM No. 6/2025, yang merupakan revisi dari Permen ESDM No. 6/2024 tentang Penyelesaian Pembangunan Fasilitas Pemurnian Mineral di Dalam Negeri.
Baca Juga: Hari Ini, Prabowo akan Resmikan Smelter Emas Milik Freeport di Gresik Jawa Timur
“Yang jelas sampai Juni, Freeport kuotanya kurang lebih sekitar 1 juta sampai 1 juta lebih gitu,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/3).
Menurut Bahlil, izin ekspor diberikan selama enam bulan sejak penerbitan izin diberikan oleh Kementerian ESDM. Selanjutnya, pemerintah akan mengevaluasi kemajuan pembangunan smelter Freeport di Manyar, Gresik, Jawa Timur, setiap tiga bulan.
Selanjutnya: Potensi Zakat Fitrah Capai Rp 7,5 Triliun, Alternatif Bantalan Ekonomi di Masa Sulit
Menarik Dibaca: Fokus pada Arus Kas, Ini 3 Tips Bertahan bagi Brand Lokal dari Hypefast
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News