kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemendag klaim harga cabe masih normal


Kamis, 27 Maret 2014 / 14:24 WIB
Kemendag klaim harga cabe masih normal
ILUSTRASI. Cara download semua cuitan di Twitter.


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan cabai. Hal itu dikarenakan sifat cabai yang mudah berubah dan intensitasnya yang sering memberikan andil terhadap inflasi nasional.

Untuk itu, pemerintah berupaya agar kecukupan pasokan ke pasar tetap terjaga guna menjaga tingkat margin yang wajar bagi petani, serta stabilitas harga di tingkat konsumen.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menuturkan, preferensi masyarakat yang lebih memilih cabai segar, secara tidak langsung memberikan pengaruh terhadap tingginya tingkat permintaan masyarakat dan elastisitas komoditas cabai.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam dua bulan terakhir, baik cabai rawit maupun cabai merah memberikan andil terhadap inflasi.  Pada bulan Januari 2014 kemarin, cabai rawit dan cabai merah masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,02% dan 0,08%. Sementara pada bulan Februari 2014 cabai rawit sebesar 0,03% dan cabai merah sebesar 0,10%.

Saat ini, harga rata-rata nasional untuk cabai merah biasa dan cabai merah keriting dibandingkan minggu lalu relatif stabil. Harga cabai merah keriting turun 5,16% menjadi Rp 23.838 per kilogram (kg), sedangkan harga cabai merah biasa hanya naik 0,78% menjadi Rp26.101 per kg. Namun pada periode yang sama, khusus untuk cabai rawit merah mengalami kenaikan sebesar 9,69% menjadi Rp55.515 per kg.

"Relatif stabilnya harga cabai merah keriting dan cabai merah biasa disebabkan oleh melimpahnya pasokan dari sentra produksi terutama daerah Sukabumi, Ciamis, dan Tasikmalaya yang merupakan daerah pemasok terbesar ke Pasar Induk Kramat Jati (sekitar 75% dari total pasokan harian sebesar 171 ton). Sedangkan sisanya dipasok dari Magelang, Jawa Tengah,” kata Lutfi dalam siaran persnya, Kamis (27/3).

Sebagai gambaran, daerah pemasok ke Pasar Induk Kramat Jati saat ini hanya berasal dari Magelang, Rembang, dan Wonosobo, sementara tidak ada pasokan cabai dari Jawa Timur (Blitar, Kediri, dan Jember) yang selama ini menjadi daerah pemasok utama Pasar Induk Kramat Jati.

Secara umum pasokan cabai masih relatif aman karena beberapa sentra produksi cabai seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat akan memasuki panen raya hingga satu bulan ke depan.

Pasokan cabai di Pasar Induk Kramat Jati pada 25 Maret 2014 sebesar 171 ton, naik 1,18% dibandingkan pasokan sehari sebelumnya sebesar 169 ton. Pasokan tersebut berada pada posisi normal yang berkisar antara 150-200 ton per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×