kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasokan cabai kurang, Indonesia kesulitan impor


Kamis, 20 Februari 2014 / 22:59 WIB
Pasokan cabai kurang, Indonesia kesulitan impor
ILUSTRASI. The Midnight Club, serial horor baru dari Netflix yang sajikan teror mencekam dari buku karya penulis Christopher Pike.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Perdagangan M Lutfhi mengaku kesulitan mencari produk cabai untuk diimpor. Indonesia disebutkan harus mengimpor lantaran pasokan cabai di dalam negeri sebagian besar rusak akibat erupsi Gunung Kelud.

"Produk cabai itu susah cari impornya, gak ada gantinya itu," ujar Lutfhi di Indonesian Fashion Week, di JCC, Kamis (20/2).

Lutfhi menjelaskan alasan cabai susah diimpor, karena produk dari luar negeri jenisnya tidak sama dengan kebutuhan di dalam negeri. Lutfhi tak ingin cabai yang rusak diganti cabai bubuk dari luar negeri.

"Orang Indonesia kan nggak mau makan cabai tapi diganti menjadi cabai bubuk. Jadi sulit substitusinya," jelas Lutfhi.

Rencananya pemerintah akan mencari pasokan cabai dengan memaksimalkan produksi dalam negeri. Dalam hal ini pasokan cabai akan di suplai dari pulau-pulau lain di luar pulau Jawa. "Jika mungkin bagaimana kita mengerjakan antarpulau," ungkap Lutfhi.

Dari data Kementerian Perdagangan, 20 persen produksi cabai ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Akibat dari erupsi Gunung Kelud, lahan petani cabai rusak dan mengakibatkan gagal panen. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×