kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.340.000   -1.000   -0,04%
  • USD/IDR 16.712   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.570   155,90   1,85%
  • KOMPAS100 1.188   24,76   2,13%
  • LQ45 863   17,67   2,09%
  • ISSI 300   6,15   2,09%
  • IDX30 447   6,81   1,55%
  • IDXHIDIV20 518   8,17   1,60%
  • IDX80 134   2,95   2,26%
  • IDXV30 137   1,51   1,12%
  • IDXQ30 143   2,38   1,69%

Kemenhub akan perpanjang landasan pacu Bandara Rendani


Jumat, 27 September 2019 / 17:47 WIB
Kemenhub akan perpanjang landasan pacu Bandara Rendani
ILUSTRASI. Menko Perekonomian dan Menhub paparkan penurunan tarif batas atas tiket pesawat


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memperpanjang landasan pacu (runway) Bandara Rendani di Manokwari, Papua Barat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, akan ada penambahan runway sepanjang 300 meter untuk Rendani. "Akhir 2020 sudah selesai," ujar Budi seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (27/9).

Saat ini Bandara Rendani memiliki panjang runway sekitar 2.000 meter x 45 meter. Perpanjangan landasan pacu ini bertujuan agar Bandara Rendani bisa didarati pesawat-pesawat jet dengan ukuran yang lebih besar, sehingga bisa meningkatkan ekonomi wilayah Manokwari dan Papua Barat secara umum.

Baca Juga: Dilema bisnis maskapai penerbangan

Budi menerangkan, ada 4 bandara yang dibahas cukup detail. Bandara yang sedang dalam proses pembangunan tersebut antara lain Bandara Rendani Manokwari, Bandara Waisai Teluk Wondama Fakfak, Bandara Utarom Kaimana dan bandara Nabire.

Kemenhub pun telah berkoordinasi pemerintah Provinsi Papua Barat dengan mengucurkan dana pada 2019-2021. Menurutnya anggaran tersebut harus dikoordinasikan mengingat proses pengadaan tanah dilakukan oleh Pemda.

Baca Juga: Hari ini dalam Sejarah: Pesawat Garuda jatuh di Deli Serdang, 234 orang meninggal

“Saya minta ada suatu proposal yang lebih lengkap baik itu pembebasan tanah atau pun rencana anggaran. Supaya tanggal 14 Oktober nanti itu kita bisa finalkan semua proyek ini untuk dikerjakan di 2019 ataupun 2020. Mengingat kita sedang mengatur anggaran 2020 itu secara lebih pasti. Kami mengharapkan terutama yang empat bandara itu bisa kita diselesaikan,” ujar Budi.

Budi pun mengungkit tentang kurangnya jumlah penerbangan dari dan menuju Bandara Rendani. Karena itu Budi berjanji akan membahas masalah ini dengan maskapai untuk mendorong bandara di Papua Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×