kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KemenkopUKM siap dirikan rumah produksi bersama kluster bawang merah di Brebes


Minggu, 09 Mei 2021 / 15:04 WIB
KemenkopUKM siap dirikan rumah produksi bersama kluster bawang merah di Brebes
ILUSTRASI. Pedagang sedang beraktivitas saat menjual bawang mera


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai tindak lanjut dari arahan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki untuk memprioritaskan pendirian factory sharing pada produk unggulan di suatu daerah, terutama olahan untuk produk hasil pertanian yang mempunyai kontribusi signifikan terhadap laju inflasi.

Pada tahun 2021, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) membidik Kabupaten Brebes sebagai daerah percontohan untuk program Rumah Produksi Bersama (factory sharing) bagi pengembangan produk UMKM.

Langkah tersebut sesuai keunggulan dan potensi daerah Brebes. Dimana rumah produksi bersama nantinya akan difokuskan untuk klaster produk olahan bawang merah.

Baca Juga: Seminggu jelang Lebaran, harga sejumlah bahan pangan kembali naik

Upaya tersebut dilakukan sebagai salah satu solusi pemerintah dalam mengatasi anjloknya harga bawang merah di Brebes saat musim panen raya.

"Kita memang mempunyai program rumah produksi bersama UMKM, dan salah satu sasarannya adalah Kabupaten Brebes. Untuk sementara di Brebes ini, kita fokuskan kepada produk olahan bawang merah. Sehingga nantinya dapat membantu menstabilkan harga bawang ini saat panen raya," ujar Sekretaris KemenkopUKM, Arif Rahman Hakim dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Minggu (9/5).

Rumah produksi bersama merupakan sebuah metode bagaimana supaya pelaku usaha, utamanya pelaku UMKM bisa memenuhi skala ekonomi. Di Brebes misalnya, banyak petani bawang merah dan menjadi daerah sentra penghasil bawang merah.

Namun ketika para petani bawang merah itu mengolah hasil dari pertaniannya sendiri-sendiri tentu tidak akan memenuhi skala ekonomi, karena biayanya sangat mahal.

Mereka Arif menambahkan, perlu adanya pengelompokan dalam satu wadah seperti koperasi.

Nantinya koperasi tersebut yang mempunyai peralatan produksi untuk mengolah hasil panen bawang merah. Sehingga saat harga jual bawang merah jatuh pada panen raya dapat dihindari, karena bawang merah akan diolah menjadi produk olahan dengan harga yang lebih tinggi.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat rumah produksi ini segera bisa diwujudkan di Brebes," ungkapnya.

Rumah produksi bersama yang akan dibangun di Brebes, sementara memang difokuskan pada bawang merah. Lantaran selama ini Brebes menjadi sentra bawang merah.

Di sisi lain, saat panen raya petani menghadapi kendala harga jual jatuh dan mengalami kerugian, sehingga, diperlukan solusi agar harga bawang merah itu tetap stabil.

"Ini yang menjadi alasan kita fokus di bawang merah. Namun ke depan akan dikembangkan ke produk olahan lainnya," sambungnya.

Bupati Brebes, Idza Priyanti mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes merespon positif atas rencana KemenkopUKM yang akan melaksanakan program rumah produksi bersama di Brebes.

Baca Juga: 5 Manfaat dan efek samping bawang merah untuk kesehatan

Pihaknya meminta agar rencana tersebut bisa ditindaklanjuti dan segera direalisasikan. "Kami sangat berharap rumah produksi bersama dapat ditindaklanjuti dan direalisasikan," tuturnya.

Lebih lanjut Idza juga meminta dukungan dan pembinaan dari KemenkopUKM, agar produk UMKM Brebes bisa berkembang. Bahkan, tidak hanya berkembang sampai tingkat nasional, tetapi bisa go internasional.

"Selain bawang merah, di Brebes memiliki banyak potensi UMKM yang perlu dikembangkan. Untuk itu, kami meminta dukungan dan pembinaan agar UMKM ini bisa berkembang," kata Idza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×