kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenparekraf: Digital Fasyen Berpeluang Beri Dampak Positif ke Ekonomi & Lingkungan


Minggu, 11 Desember 2022 / 20:39 WIB
Kemenparekraf: Digital Fasyen Berpeluang Beri Dampak Positif ke Ekonomi & Lingkungan


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo menyebut Bali Digital Fashion Week 2022 yang berlangsung pada 10-16 Desember 2022 menjadi terobosan baru dalam dunia fesyen Indonesia yang memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) Experience, NFT, dan metaverse.

Angela mengatakan, pemasaran melalui metaverse memiliki potensi yang sangat besar ke depan. Bloomberg memproyeksikan metaverse akan menjadi masa depan internet dengan nilai yang ditaksir mencapai US$800 miliar pada 2024.

Dan di tahun 2026 diperkirakan akan ada 25 persen dari populasi dunia yang bakal menghabiskan setidaknya satu jam dalam sehari di metaverse.

"Ini merupakan suatu terobosan baru dalam dunia fesyen tanah air dan menjadi bentuk karya kreatif dan inovasi yang dipertemukan dengan teknologi blockchain. Sehingga harapannya bisa melindungi hak cipta dan memberikan royalti yang berkesinambungan kepada para kreator,” ujar Wamenparekraf, dalam keteranganya, Minggu (11/12).

Baca Juga: Menparekraf Sebut Jumlah Wisatawan Tak Berkurang Pasca Terbitnya UU KUHP

Selain itu, digital fesyen juga menunjukkan potensi pelestarian budaya di dunia maya tanpa batas geografis. Digital fesyen juga hadir sebagai solusi penanganan limbah fesyen.

Limbah tekstil industri fesyen di Indonesia sudah mencapai 2,3 juta ton atau setara dengan 12 persen dari limbah rumah tangga di tahun 2021. Sedangkan hanya 0,3 juta ton limbah tekstil yang bisa terdaur ulang.

"Digital fesyen diharapkan bisa mengurangi waste yang dihasilkan industri fesyen saat tahap produksi. Dengan cara apa? Dengan cara mengurangi konsumsi air, zat kimia, dan penggunaan bahan baku kain secara total,” ujar Angela.

Hal ini tentunya sejalan dengan tujuan diselenggarakannya “Bali Digital Fashion Week 2022” sebagai ajang kampanye untuk menyuarakan dampak industri fesyen pada lingkungan. Serta peluang dari digital fesyen itu sendiri.

Baca Juga: Kunjungan Wisata di Labuan Bajo Turun Jelang Akhir Tahun

Terlepas dari semua potensinya, saat ini pengembangan teknologi digital fesyen juga menghadapi berbagai tantangan. Terutama dari segi pendanaan dan juga dari segi Sumber Daya Manusia (SDM).

Oleh karena itu, ke depannya, seluruh pemangku kepentingan perlu bekerja sama meningkatkan jumlah digital talent dan juga meningkatkan pemahaman tentang manfaat industri fesyen tanah air dari sisi ekonomi maupun lingkungan kepada seluruh stakeholders terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×