kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenparekraf dorong pengusaha kuliner naik tingkat


Jumat, 31 Juli 2020 / 21:01 WIB
Kemenparekraf dorong pengusaha kuliner naik tingkat
ILUSTRASI. Suasana Sentra Gultik (gulai tikungan ) Blok M.foto/KONTAN/Elisabeth Adventa


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong wirausaha atau pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) di bidang kuliner menjadi food startup.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Fadjar Hutomo, mengatakan usaha kuliner di tengah pandemi merupakan salah satu usaha dengan tingkat ketahanan yang tinggi.

Oleh karena itu, peluang untuk terjun ke dalamnya juga masih sangat besar dan menjanjikan. Untuk itu, pihaknya mendorong lebih banyak wirausaha muda kuliner untuk menjadi food startup salah satunya dengan mengikuti program FoodStartup Indonesia (FSI) MMXX yang sekaligus sebagai upaya untuk tetap produktif selama masa pandemi.

Baca Juga: Kemenparekraf yakinkan pariwisata Indonesia cepat bangkit, ini alasannya

“Dengan program ini, kami harap dapat membantu pelaku ekraf kuliner untuk bangkit dan produktif kembali. Sehingga usaha kuliner mereka bisa berkembang dan memaksimalkan potensi yang ada,” kata Fadjar dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jumat (31/7).

Sejak dibuka pendaftaran pada 20 April-31 Mei 2020, total peserta yang mendaftar sebanyak 6.499 pendaftar. Angka ini meningkat dibandingkan penyelenggaraan FSI tahun lalu yang hanya diikuti 719 pendaftar.

Ia mengatakan total peserta yang mendaftar program FSI MMXX menunjukkan masih besarnya optimisme dari pelaku subsektor kuliner Indonesia untuk tetap tumbuh di saat sulit ini. Fadjar Hutomo juga menambahkan situasi pandemi telah mengubah komposisi jenis perusahaan yang mendaftar ke FSI 2020.




TERBARU

[X]
×