Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membuka Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di Kabupaten Lombok Utara, Jumat (15/9/2023), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong warga dan pelaku pariwisata untuk memperkuat sinergitas, baik antar anggota masyarakat dan lembaga dalam satu desa, maupun dengan desa wisata lainnya.
Kekompakan sumber daya manusia (SDM) dipandang sangat penting, mengingat SDM pelaku pariwisata memegang peran kunci dalam pengembangan desa wisata.
Demikian disampaikan Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Florida Pardosi, di hadapan ratusan warga dan pelaku pariwisata dari 3 desa di Lombok Utara, Jumat (15/9/2023).
“Setiap desa memiliki ciri khas dan daya tarik yang berbeda. Satu desa wisata sendiri tidak akan bisa maju tanpa desa wisata lainnya. Butuh sinergitas sehingga tematik paket desa wisata itu bisa lebih utuh dengan menggabungkan keunikan setiap desa,” ujar Florida dalam keterangan resminya, Selasa (19/9).
Baca Juga: Pastikan Keberlanjutan Pengembangan Desa Wisata, Kemenparekraf Gelar Pendampingan
Tak kalah penting, tandasnya, adalah sinergitas antar warga dan lembaga di dalam setiap desa wisata.
“Apalagi dalam satu desa wisata. Kekompakan warga sangat mempengaruhi bagaimana sebuah desa dapat berkembang. Harus sinergis, harus kompak, harus kolaborasi,” tutur perempuan yang akrab dipanggil Butet ini.
Karena itu, ia menegaskan, SDM memiliki andil penting dalam pengembangan desa wisata. Pembangunan fisik tidak akan optimal tanpa dukungan peningkatan kapasitas penggerak dan pengelolanya, yakni warga dan para pelaku pariwisata.
“Pariwisata tidak akan berhasil tanpa kehadiran SDM-nya. Pelayanan tetap butuh personal touch. Sehingga kami hadir di sini untuk terus memberikan motivasi, memajukan dan menyadarkan masyarakat untuk pengembangan desa wisata,” imbuh Florida.
Pada kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara, Denda Dewi Tresni Budiastuti memaparkan kepada seluruh peserta dari Desa Jenggala, Sokong, maupun Sigar Penjalin; bahwa terpilih menjadi lokasi program sosialisasi ini merupakan kesempatan yang langka dan berharga, karena peserta akan mendapatkan ilmu dari para nasumber terpilih yang ahli di bidangnya.
Baca Juga: Kebakaran Gunung Bromo Karena Flare Prewedding, Begini Tanggapan Menparekraf
“Ini harus menjadi movitasi seluruh lini di desa agar bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Memang tujuan program ini adalah bagaimana keterlibatan masyarakat memegang peranan sangat penting bagi keberlangsungan pariwisata,” tuturnya.
Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 secara total melibatkan 90 desa wisata pada tahun ini, setelah menuntaskan program serupa di 65 desa pada tahun sebelumnya. Program yang merupakan bagian dari rangkaian Kampanye Sadar Wisata 5.0 ini secara khusus mendorong peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya penerapan Sapta Pesona, pelayanan prima, CHSE, serta manajemen konflik termasuk kelembagaan.
Kapasitas SDM memegang peran strategis dalam pengembangan sektor pariwisata. Sebagaimana disampaikan sebelumnya oleh Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M Paham pada kesempatan terpisah, bahwa peran SDM penting dalam upaya menghadirkan pelayanan prima bagi wisatawan, khususnya untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Ada tiga komponen penting dalam pengembangan satu destinasi, yakni atraksi, amenitas dan aksesibilitas atau yang bisa disebut 3A. Tapi tiga komponen ini tidak akan bisa berarti kalau human resource-nya atau sumber daya manusia tidak diangkat kualitasnya atau ditingkatkan peranannya,” tutur Diah.
Untuk itu, lanjutnya, Kampanye Sadar Wisata 5.0 diselenggarakan guna mendorong peningkatan kapasitas dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan pariwisata di desanya.
Baca Juga: Ekowisata Bale Mangrove, Kemenparekraf: Wujud Kolaborasi Pariwisata Berkelanjutan
Sebelumnya, Menparekraf/Kabaparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno juga menegaskan, Kampanye Sadar Wisata 5.0 menjadi salah satu program unggulan Kemenparekraf/Baparekraf dalam mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan melalui desa-desa wisata.
“Diharapkan, (melalui program ini) desa wisata mampu berbenah diri dalam meningkatkan keterampilan dan kapasitas para perilaku pariwisatanya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News