kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,80   -12,69   -1.37%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenperin akan mendorong agar ekspor industri tekstil semakin melonjak


Senin, 22 Juli 2019 / 20:34 WIB
Kemenperin akan mendorong agar ekspor industri tekstil semakin melonjak


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membidik nilai ekspor dari industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sepanjang tahun 2019 akan menembus US$15 Miliar. Target ini meningkat dibanding capaian pada tahun lalu sebesar US$ 13,27 miliar.

Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin, Muhdori menjelaskan industri TPT nasional masih tumbuh dengan baik. Apalagi surplusnya signifikan.

“Kalau masih ada impornya, yaitu bahan baku untuk diolah lagi di dalam negeri sehingga meningkatkan nilai tambah dan mendorong perekonomian nasional,” kata Muhdori di dalam keterangan pers, Senin (22/7).

Kemenperin mencatat kinerja ekspor industri TPT nasional dalam kurun tiga tahun terakhir terus menanjak. Pada tahun 2016, berada di angka US$ 11,87 miliar kemudian di tahun 2017 menyentuh US$ 12,59 miliar dengan surplus US$ 5 miliar. Tren ini berlanjut sampai dengan 2018 dengan nilai ekspor US$ 13,27 miliar.

Sementara itu, pada periode Januari-Mei 2019, ekspor produk TPT nasional tercatat US$ 5,63 miliar atau naik dibanding capaian di periode yang sama tahun lalu di angka US$ 5,61 miliar. Komposisi produk yang diekspor tersebut mayoritasnya adalah pakaian jadi (63,1%), kemudian ada pula benang, serat dan kain.

Menurut Muhdori, untuk mencapai target ekspor tahun ini, dibutuhkan penambahan investasi baru dan ekspansi di setiap sektor industri TPT. Peningkatan kapasitas di seluruh sektor industri TPT ini diharapkan dapat menimbulkan efek ganda, yaitu penurunan impor melalui substitusi impor dan dukungan terhadap penyerapan tenaga kerja.

“Kami memproyeksi nilai investasi yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut, yakni sebesar Rp 74,5 triliun. Dari investasi ini, kami memperkirakan tenaga kerja yang diserap sektor industri TPT bisa mencapai 4,11 juta orang,” paparnya.

Muhdori optimistis, industri TPT nasional semakin kompetitif di kancah global karena telah memiliki daya saing tinggi. Hal ini didorong lantaran struktur industrinya sudah terintegrasi dari hulu sampai hilir dan produknya juga dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×