kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenperin: Jamu Indonesia tak ada pesaing


Selasa, 01 Agustus 2017 / 14:52 WIB
Kemenperin: Jamu Indonesia tak ada pesaing


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan produk jamu dan kosmetik Indonesia unggul di pasar internasional. Menurut Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih, jamu Indonesia tidak punya saingan di pasar global.

"Jamu mah Indonesia," ungkap Gati pada pembukaan Pameran Industri Kosmetik dan Jamu di Plaza Pameran Kemenperin pada Selasa (1/8).

Sedangkan untuk kosmetik, di ranah ASEAN saingan Indonesia hanya Thailand. Namun, Gati menyebut, tidak takut bersaing dengan produksi kosmetik negara gajah putih tersebut. Sebab pelaku industri kosmetik Indonesia sangat kreatif. "Coba cari produk Thailand yang mampu menghasilkan pomade, enggak ada. Apalagi Malaysia. Oh iya, produk spa Indonesia nomor satu di dunia," ucapnya.

Gati bilang, pertumbuhan industri jamu nasional di atas 10%, sebab tidak ada saingan. "Kosmetik anak muda kita tidak ada saingan. Start up baru juga banyak bermunculan dari sektor ini. Tinggal kita hubungkan saja dengan industri menengah dan besar. Agar ada bapak angkat dan anak angkatnya. Sehingga lebih berkembang lagi," paparnya.

Pameran Industri Kosmetik dan Jamu akan diselenggarakan selama empat hari, mulai 1 Agustus hingga 4 Agustus 2017. Selain menampilkan produk kosmetik dan jamu, juga akan diisi dengan demo tata rias, pewarnaan rambut, dan kursus kecantikan (beauty class) secara gratis oleh PT Martina Berto, PT Mustika Ratu, PT Paragon Technology and Innovation dan PT Anugerah Familindo Utama.

Kegiatan pameran kosmetik dan jamu juga akan diisi dengan kegiatan workshop bertema ”Penerapan Cara Memproduksi Kosmetik dan Obat Tradisional yang Baik (CPKB dan CPOTB)" dengan narasumber dari tim Badan POM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×