kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenperin Janji Siapkan Langkah Mitigasi Perlambatan Industri TPT dan Alas Kaki


Selasa, 08 November 2022 / 21:35 WIB
Kemenperin Janji Siapkan Langkah Mitigasi Perlambatan Industri TPT dan Alas Kaki
Kemenperin siapkan langkah mitigasi perlambatan industri TPT dan alas kaki.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) serta alas kaki sedang melambat. Hal ini dikarenakan menurunnya utilisasi di sektor industri serat (20%), spinning (30%), weaving dan knitting (50%), garmen (50%), pakaian bayi (20-30%), dan alas kaki (49%). 

Beberapa perusahaan itu bahkan sudah ada yang memangkas jam kerjanya jadi 3-4 hari, yang biasanya 7 hari kerja.

Atas kondisi tersebut, tenaga kerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) dari industri tekstil dan garmen dilaporkan mencapai 92.149 orang dan dari industri alas kaki sebanyak 22.500 orang. 

Namun demikian, dari hasil laporan itu, sedang dilakukan cross check di lapangan oleh satgas internal Kemenperin maupun lintas kementerian dan lembaga terkait.

Baca Juga: Bikin Bingung, PHK Massal Terjadi di Tengah Pertumbuhan Industri Tekstil

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah mitigasi dari berbagai tekanan, khususnya risiko global bagi kelangsungan industri TPT serta alas kaki. 

“Pertama, kami upayakan pencarian pasar baru untuk ekspor bagi sektor industri. Kami mencoba buka akses untuk pasar ke Amerika Latin dan Selatan, Afrika, negara-negara Timur Tengah, dan Asia,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, dalam keterangan resminya, Selasa (8/11).

Dia melanjutkan, Kemenperin juga berupaya meningkatkan penguasaan pasar dalam negeri, dengan memperkuat dan mendorong promosi dan kerja sama lintas sektoral agar program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) semakin tumbuh. 

Selain itu, Agus menilai bahwa upaya lain yang perlu dipacu adalah penguatan daya saing industri dengan kemudahan akses bahan baku, penguatan ekosistem usaha, dan penguatan sistem produksi. 

“Kita bisa lihat dengan berbagai instrumen seperti BMDTP, juga larangan terbatas (lartas), dan banyak lagi instrumen lain yang bisa kita pergunakan,” ujarnya.

Baca Juga: Kementerian Keuangan Bingung dengan PHK Massal di Tengah Pertumbuhan Industri Tekstil

Pada kuartal III-2022, industri TPT tumbuh mencapai 8,09% secara tahunan namun mengalami perlambatan secara secara kuartalan, terkontraksi hingga -0,92% dibandingkan kuartal II–2022.

Meski begitu, ekspor secara kumulatif masih mengalami kenaikan sampai dengan September 2022 sebesar 15,6% bila dibandingkan data yang pada periode yang sama tahun 2021.

Sementara itu, industri alas kaki, kulit, dan barang dari kulit tumbuh 13,44% pada periode ini. Ekspor alas kaki secara kumulatif sampai dengan September 2022 juga masih mengalami kenaikan sebesar 35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Terjadi PHK Massal di Industri Tekstil, Begini Respons Pemerintah

"Kinerja pertumbuhan subsektor ini masih cukup tinggi, disebabkan pengalihan order dari China dan Vietnam ke Indonesia, sehingga PDB nasional masih positif. Namun demikian, Kemenperin terus mewaspadai dampak krisis global," jelas Agung. 

Karenanya, Kemenperin membentuk Satuan Tugas Pengamanan Krisis Industri Tekstil, Kulit Dan Alas Kaki dengan tugas utama menginventarisasi industri TPT dan alas kaki yang terdampak oleh krisis perekonomian global, serta permasalahan yang dihadapi. 

Selanjutnya, satgas menyusun rencana aksi dan strategi mitigasi berdasarkan inventarisasi permasalahan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×