kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenperin lepas ekspor baja 1.200 ton ke Pakistan


Selasa, 15 September 2020 / 11:59 WIB
Kemenperin lepas ekspor baja 1.200 ton ke Pakistan
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier saat pelepasan ekspor 1.200 ton baja ke Pakistan, di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat, Senin (14/9).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

Meski tetap produktif berproduksi saat pandemi,  Tata Metal Lestari dan  Tatalogam Lestari selalu mengutamakan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, serta keamanan pekerja-pekerja di pabrik. Taufiek bilang, pihaknya tetap harus mempertahankan kondisi zero case dengan pelaksanaan kegiatan industri yang memprioritaskan penerapan protokol kesehatan.

CEO Tata Metal Lestari, Stephanus Koeswandi menjelaskan, pihaknya dan  Tatalogam Lestari merupakan perusahaan penyedia Baja Lapis Zinc Aluminium dengan merek Nexalume dan Baja Ringan TASO.

Guna mendukung pemerintah dalam menekan penyebaran virus covid-19, perusahannya juga terus memonitoring kesehatan dan keamanan pekerja-pekerja di pabrik dan proyek selama masa pandemi ini. Protokol-protokol Covid-19 dijalankan secara ketat untuk mencegah penularan di area pabrik. Dan saat ini sesuai anjuran pemerintah, perusahaan juga melakukan monitoring keseluruh karyawan untuk mencegah penularan di luar area pabrik.

Baca Juga: Perluas pasar mancegara, Gunung Raja Paksi (GGRP) lakukan ekspor perdana ke Kanada

“Protocol covid yang cukup ketat inilah yang membuat kami masih tetap bisa bekerja. Dan kebetulan bulan ini utilisasinya juga sangat tinggi. Sudah hampir 100% sehingga bulan ini kita melepas ekspor ke Pakistan dan Thailand. Memang secara volume lebih rendah dari bulan Agustus lalu. Bulan lalu kita ekspor 3.000 ton. Tapi bulan ini hanya 1.200 ton. Kami memang mengurangi sedikit karena untuk pemenuhan di industry di dalam negeri dulu karena secara demand meningkat,” ujar Stephanus.

Untuk itu Stephanus mengapresisi kepada Kementerian Perindustrian yang memberikan izin mobilisasi IOMKI sehingga masih tetap bisa berproduksi. Ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada pihak kepolisian, khususnya dari Polres Metro Bekasi yang bisa memberikan keamanan dalam produksi mereka. Ia juga mengapresiasi dukungan semua pihak termasuk dari Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

Selanjutnya: Surplus Neraca Dagang Juli Mencerminkan Pelemahan Permintaan Domestik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×