Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru bicara Kementrian Perindustiran (Kemenprin), Febri Hendri Antoni mengatakan hingga saat ini kemenprrin belum dapat memastikan berapa jumlah produsen peserta program pengadaan minyak goreng subsidi yang akan menerima dana pembiayaan minyak goreng curah dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Pihaknya mengaku saat ini Kemenperin tengah melakukan proses verifikasi lapangan yang dibantu oleh Surveyor Independen. Kemenperin mengaku akan tetap mengedepankan akuntabilitas dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan pembayaran dana pembiayaan minyak goreng curah BPDPKSkepada para pelaku usaha produsen peserta program.
“Proses verifikasi lapangan sedang berjalan dan membutuhkan waktu karena melibatkan jumlah distributor - pengecer yang cukup besar sekitar 24 ribu unit usaha, per hari ini,” Kata Febri pada Kontan.co.id, Selasa (10/5).
Baca Juga: Akan Distribusikan Minyak Goreng Curah, Bulog Tunggu Penugasan Pemerintah
Sementara dari 16 Maret hingga 9 Mei 2022 Febri menyebut, Kemenprin telah menyalurkan 292.346,31 ton dari 583.902 ton penugasan atau sekitar 50,07 persenya.
Febri mengatakan kemenperin akan berkomitmen untuk terus membanjiri minyak goreng di pasaran untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng curah.
Dalam rangka melakukan pengadaan minyak goreng curah ini, Kemenprin akan melakukan intervensi dengan cara menambah penugasan pasokan Minyak Goreng Curah selama bulan Mei 2022 untuk masing- masing produsen. “Sehingga produksi pabrik tetap dapat disalurkan/dipasarkan seiring dengan kebijakan pelarangan ekspor yang berlaku sejak tanggal 28 April 2022,” tutur Febri.
Febri mengaku pada awal bulan Mei ini Kemenperin masih menyalurkan sekitar 8,7 % atau 16.100,18 ton dari 194.634,00 ton penugasan.
Baca Juga: Kemenperin Catat Penyaluran Minyak Goreng Curah Capai 211,6 Ton pada April 2022
Namun dia mengatakan hal ini dikarenakan dampak Cuti Bersama Lebaran. Dimana konsumen cenderung mempunyai stok minyak goreng yang dibeli menjelang lebaran. Selain itu, beberapa pelaku usaha produsen dan distributor yang tidak beroperasi selama cuti bersama dan baru mulai aktif pada akhir minggu I bulan Mei 2022.
“Oleh karenanya kita akan memulai kembali saat para produsen dan distributor ini mulai beroperasi kembali, diperkirakan mulai pekan ini sudah mulai beroperasi kembali,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News