kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenperin: Produktivitas tinggi, PMI manufaktur Indonesia meningkat di bulan April


Senin, 03 Mei 2021 / 14:13 WIB
Kemenperin: Produktivitas tinggi, PMI manufaktur Indonesia meningkat di bulan April
ILUSTRASI. Purchasing Managers? Index (PMI) manufaktur Indonesia mampu menembus level 54,6 pada bulan April.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Guna menjaga kinerja gemilang di sektor industri, pemerintah bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif. Langkah strategisnya antara lain melalui pemberian kemudahan izin usaha dan stimulus insentif. Misalnya dengan penerbitan Undang-Undang Cipta Kerja untuk semakin memberikan kepastian hukum bagi para pelaku industri di tanah air.

Agus juga mengemukakan, utilisasi industri pengolahan nonmigas sudah kembali melonjak hingga 61,30% atau meningkat signifikan dibandingkan dua bulan sebelumnya. “Kementerian Perindustrian sangat berkepentingan menjaga momentum ini dengan terus membuat kebijakan dan program untuk menstimulasi pertumbuhan industri nasional kita,” jelasnya.

Menanggapi hasil PMI manufaktur Indonesia pada April, Direktur Ekonomi HIS Markit Andrew Harker mengatakan, produksi manufaktur Indonesia terus meningkat pada bulan April di tengah-tengah ekspansi permintaan baru yang sangat kuat. “Yang menggembirakan, total bisnis baru didukung oleh kenaikan pertama pada ekspor sejak pandemi Covid-19 melanda karena permintaan internasional menunjukkan tanda-tanda perbaikan,” ungkap dia.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari-Maret 2021, nilai ekspor industri pengolahan Indonesia menembus hingga US$ 38,96 miliar atau tumbuh 18,06% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Sektor manufaktur ini menjadi kontributor terbesar pada nilai ekspor nasional, yakni mencapai 79,66%.

Baca Juga: Belanja Masyarakat Mulai Meningkat, Inflasi April Diprediksi Naik

Terkait PMI manufaktur Indonesia di bulan keempat, IHS Markit juga mencatat, output, permintaan baru, dan pembelian semua naik pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya selama periode survei sepuluh tahun, sementara permintaan ekspor baru kembali tumbuh setelah 16 bulan periode penurunan.

Optimisme bahwa output akan terus naik pada tahun yang akan datang kembali mencuat dengan tiga perempat panelis memperkirakan ekspansi. Kepercayaan diri berpusat pada harapan bahwa pandemi Covid-19 akan berakhir pada tahun mendatang, sehingga memungkinkan kenaikan lanjutan pada permintaan baru.

Di samping itu, bisnis baru mengalami ekspansi substansial dan sejauh ini merupakan laju tercepat sejak survei dimulai pada bulan April 2011. Perusahaan sering menyebutkan perbaikan pada permintaan pelanggan. Terlebih lagi, total permintaan baru didorong oleh kembalinya bisnis baru dari luar negeri.

Bahkan, dengan bisnis baru mengalami ekspansi tajam, perusahaan manufaktur juga menaikkan volume produksi mereka. Sebagaimana halnya dengan permintaan baru, kenaikannya merupakan yang paling tajam.

Berikutnya, rekor kenaikan pada aktivitas pembelian juga terjadi karena perusahaan menanggapi arus pesanan baru yang masuk. Sementara itu, waktu pengiriman dari pemasok secara umum tidak berubah pada bulan April, sehingga menandakan bahwa gangguan pada rantai pasokan mulai berkurang.

Hal ini membantu perusahaan untuk melakukan ekspansi stok pembelian, sehingga mengakhiri 15 bulan periode penurunan inventaris praproduksi.

Baca Juga: Dorong Kredit Dari Manufaktur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×