kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kementerian BUMN mengklaim harga avtur di Indonesia sudah kompetitif


Selasa, 12 Februari 2019 / 11:45 WIB
Kementerian BUMN mengklaim harga avtur di Indonesia sudah kompetitif


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga avtur menjadi perbincangan hangat belakangan ini karena dinilai mahal dan berakibat pada tingginya harga tiket pesawat, bahkan berimbas pada bisnis hotel yang lebih sepi. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tak sepakat dengan hal tersebut, dan mengklaim harga avtur di Indonesia, khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) sudah kompetitif.

Bahkan, menurut Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno harga avtur terus turun sejak November tahun lalu. "Sudah disampaikan oleh Bu Menteri BUMN. Saya sampaikan lagi, harga avtur di Indonesia, khususnya di Soetta sangat kompetitif, kita nomor tiga di Asia Tenggara," ujar Fajar saat dijumpai di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (12/2).

Namun, Fajar enggan berkomentar soal rencana Presiden Joko Widodo yang akan memanggil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) terkait persoalan avtur ini. Juga mengenai harga avtur yang dihubung-hubungkan dengan kenaikan tiket pesawat dan sepinya perhotelan.

"Saya enggak tahu, saya tidak bisa jawab, apalagi hubungannya sampai sepinya hotel," imbuhnya.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo berencana memanggil Dirut Pertamina Nicke Widyawati hari ini terkait dengan harga avtur yang dinilai mahal dan monopoli avtur oleh Pertamina. Bahkan, Presiden berencana memberi dua pilihan kepada Pertamina, yakni menurunkan harga atau mengizinkan perusahaan minyak lainnya untuk menjual avtur.

"Pilihan-pilihannya hanya itu. Sudah, enggak ada yang lain. Karena memang ini sangat mengganggu sekali. Saya ini memang kemarin melihat banyak keluhan itu," kata Jokowi saat menghadiri perayaan HUT Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Senin (11/2).

Seperti yang telah diberitakan Kontan.co.id, sebelumnya Asosiasi Industri Penerbangan Nasional atau Indonesia National Air Carrier Association (INACA) meminta agar Pertamina membuat harga avtur yang lebih kompetitif. 

Sebab, menurut Ketua Umum INACA Ari Ashkara kontribusi komponen bahan bakar adalah 40%-45% dari beban operasional. "Jadi pastinya cukup signifikan kalau bisa turun," ujarnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan aturan terkait formula harga avtur melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 17 K/10/MEM/2019.

Dalam beleid tentang harga jual eceran jenis bahan bakar minyak umum jenis avtur yang disalurkan melalui Depot Pengisian Pesawat Udara tersebut, ditetapkan batas atas margin sebesar 10% dari harga dasar. 

Sedangkan formula harga dasar dalam perhitungan ini ditetapkan berdasarkan biaya perolehan, biaya penyimpanan dan biaya distribusi, serta margin dengan batas atas Mean Of Platts Singapore (MOPS) + Rp 3.581 per liter + Margin (10% dari harga dasar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×