Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo akan memanggil Direktur Utama PT Pertamina setelah mendengar keluhan pengusaha hotel terkait mahalnya harga avtur yang berakibat pada tingginya harga tiket pesawat dan sepinya kamar-kamar hotel di daerah.
"Berkaitan dengan harga tiket pesawat. Saya terus terang juga kaget. Dan malam hari ini saya juga baru tahu dari Pak Chairul Tanjung, mengenai avtur, yang ternyata avtur yang dijual di Soekarno-Hatta itu domonopoli oleh Pertamina sendiri," ujar Jokowi saat menghadiri perayaan HUT Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/2).
"Sehingga ini nanti besok pagi saya akan undang Dirut Pertamina," lanjut Jokowi.
Ia menyadari akibat monopoli avtur oleh Pertamina mengakibatkan tingginya bahan bakar pesawat itu. Karena itu, ia berencana memberi dua pilihan kepada Pertamina, yakni menurunkan harga atau mengizinkan perusahaan minyak lainnya untuk menjual avtur.
Ia meyakini dua pilihan itu akan membuat harga tiket pesawat menjadi lebih kompetitif sehingga tercipta efisiensi.
"Pilihan-pilihannya hanya itu. Sudah, enggak ada yang lain. Karena memang ini sangat mengganggu sekali. Saya ini memang kemarin melihat banyak keluhan itu tapi saya belum, ini apa kok tahu-tahu naik dan naiknya setinggi itu," ujar Jokowi.
"Bandingkan harga avtur di situ dengan yang dekat kita, terpaut 30%. Itu yang harus dibenahi sehingga kalau harga sama dengan negara lain, ada yang namanya daya saing, competitiveness. Kalau ini diteruskan pengaruhnya ke harga tiket pesawat, karena harga avtur itu 40% cost," lanjut dia.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat yang menyebabkam sepinya kamar-kamar hotel di Indonesia.
Ia menyampaikan keluhan tersebut langsung kepada Presiden Joko Widodo dalam sambutan acara perayaan HUT PHRI ke-50 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/2).
Ia mengatakan kenaikan harga tiket pesawat hingga 40% menyebabkan berkurangnya minat masyarat untuk berlibur di dalam negeri. Sehingga, kata dia, masyarakat lebih memilih berlibur ke luar negei sebab harga tiketnya lebih murah.
"Kondisi harga tiket yang mahal ini telah mengakibatkan berkurangnya perjalanan masyarakat yang berakibat menurunnya hunian hotel 20%-40%," kata Hariyadi kepada Jokowi. (Rakhmat Nur Hakim)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Harga Avtur Mahal, Jokowi Akan Panggil Dirut Pertamina"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News