Reporter: Evilin Falanta | Editor: Test Test
JAKARTA. Dalam rangka mendukung program swasembada pangan tahun 2014, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) turut mendukung lewat Gerakan Produksi Pangan dengan sistem Korporasi (GPPK). Dalam program ini, petani akan bekerjasama secara sinergis dengan petani.
"Program ini kami lakukan untuk mendukung pencapaian surplus pangan nasional dengan memproduksi bahan pangan yang terdiri dari padi, jagung, kedelai, daging, dan gula," jelas Mustafa Abubakar, Menteri BUMN, Senin (9/5). Selain itu, program ini juga bertujuan memperkenalkan sistem korporasi dalam budidaya tanaman pangan kepada para petani.
Program GPPK ini akan dimulai pada bulan Mei 2011 hingga tahun 2014. Secara konkrit, GPPK akan membantu petani meningkatkan produktivitas padi, jagung, dan kedelai melalui penyediaan paket teknologi, modal, sarana produksi yang sesuai dengan kalender tanam, serta jaminan harga dan pembelian hasil. Lalu, program ini pun akan membantu merehabilitasi dan mengoptimalkan kapasitas pabrik gula serta menyediakan bibit unggul sapi.
Menurut Mustafa, Kementerian BUMN akan menyediakan dana sebesar Rp 4,1 triliun hingga 2014 untuk program GPPK. Adapun alokasi dana GPPK untuk tahun ini mencapai Rp 1,3 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Melalui pola intensifikasi, diharapkan produksi hasil pangan tahun ini bisa mencapai 3,725 juta ton gabah kering giling (GKG); 1,50 juta ton jagung pipilan kering; 0,06 juta ton kedelai, 1,71 juta ton gula; dan 30.000 ekor bibit sapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News