Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantah tengah melakukan lelang proyek pembangkit listrik panas bumi atau geotermal yang berada di kawasan Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).
Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi, wilayah lelang berada diluar kawasan gunung.
"Oh enggak, itu di luar. Pokoknya ada areanya adalah di luar area Lawu. Karena itu sudah dikeluarkan (dari kawasan gunung)," ungkap Eniya saat dikonfirmasi, Selasa (14/10/2025).
Baca Juga: ESDM Gandeng BPS Bangun Data Tunggal Nasional untuk BBM, LPG, dan Listrik
Eniya mengungkap, alasannya adalah terkait dengan kepercayaan dan isu-isu sosial di sekitar Gunung Lawu.
"Ya, karena isu sosial. Dan isu sosial di situ kan macam-macam," kata dia.
Eniya menjelaskan proyek geotermal di kawasan gunung biasanya memang lebih menantang seperti Proyek panas bumi Gunung Hamiding berlokasi di Halmahera Utara, Maluku Utara dan Proyek panas bumi di Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.
"Kalau nge-drill geothermal, ini nanti sebentar lagi saya join ke yang drilling pertama ke Hamiding sama Bonjol.
Ini rada bersamaan, akhir minggu ini. Nah, itu drillingnya pilih hari yang baik. Lalu berdoanya harus tengah malam, semacam itu," jelas dia.
Baca Juga: Kementerian ESDM Lelang 9 Blok Migas, Natuna D-Alpha Masuk Daftar
Sebagai informasi, melansir Kompas.com, sebelumnya rencana Kementerian ESDM untuk memanfaatkan energi dari panas bumi atau geothermal di Gunung Lawu, tengah menuai penolakan.
Aktivis Lingkungan Jagalawu, Yannuar Faisal, mengungkapkan bahwa penolakan pembuatan geothermal di Lawu sudah dilakukan sejak tahun 2016 silam.
Namun pada Rabu, 17 September 2025 kemarin, Kementerian ESDM justru mengumumkan lelang terbatas untuk tujuh wilayah penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi (PSPE) panas bumi.
Salah satu dari tujuh lokasi tersebut berada di Jenawi, Karanganyar, yang dinilai mampu menghasilkan kapasitas 86 MW (dengan rencana awal ±55 MW).
Selanjutnya: Protes Pro-Palestina Pecah Jelang Italia vs Israel, Keamanan Diperketat di Udine
Menarik Dibaca: IHSG Masih Rawan Koreksi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (15/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News