kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian ESDM Dapat Izin Pemanfaatan Bendungan untuk PLTS Terapung


Selasa, 17 September 2024 / 06:45 WIB
Kementerian ESDM Dapat Izin Pemanfaatan Bendungan untuk PLTS Terapung
ILUSTRASI. Kementerian ESDM mendapat restu untuk peningkatan kapasitas PLTS terapung di beberapa bendungan.KONTAN/Baihaki/25/7/2024


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di atas permukaan waduk dengan kapasitas hingga 14,7 GW mulai menunjukkan titik terang.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan sudah ada restu dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sebagai pengelola bendungan untuk peningkatan kapasitas PLTS terapung di beberapa bendungan.

Direktur Konservasi Energi EBTKE, Hendra Iswahyudi mengatakan, dengan memanfaatkan floating PV pada beberapa permukaan bendungan yang dimiliki Kementerian PUPR, maka ada potensi akselerasi kapasitas PLTS Terapung.

Baca Juga: Kementerian PUPR Restui Pengembangan PLTS Terapung hingga 14,7 GW

"Kementerian ESDM sudah menerima persetujuan dari Menteri PUPR untuk meningkatkan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang memanfaatkan waduk milik Kementerian PUPR," ujar Hendra dalam Forum Tematis Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) bertema "Cirata Mendunia: Membangun Reputasi Global Kejar Target Net Zero Emission", Kamis (12/9).

Hendra menjelaskan, persetujuan dari Kementerian PUPR membuka peluang besar untuk pemanfaatan permukaan waduk guna menghasilkan energi terbarukan. 

"Menteri Basuki sudah bersurat ke Kementerian ESDM bahwa beliau sepakat untuk memperbesar cakupan persentase luasan danau atau waduk yang bisa dimanfaatkan, dari yang sebelumnya hanya 5% menjadi 25%," terang Hendra.

Hendra juga menjelaskan bahwa potensi 14,7 GW dari 257 waduk tersebar di berbagai wilayah seperti Jawa-Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. 

Baca Juga: Pasok Kawasan Industri Hijau, PLTS Aruna Kolaborasi PLN Diapresiasi Banyak Pihak

"Nah, ini tentu saja mesti diinventarisasi ya, karena antara potensi, kesiapan jaringan listrik, dan kapan masuk RUPTL sesuai dengan COD, sudah dikomunikasikan dengan Gatrik dan PLN. Jadi, nanti tinggal melihat kapan masuk dalam rencana," sambung Hendra.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi dari permukaan waduk milik Kementerian PUPR untuk pemasangan PLTS terapung mencapai 89,37 GW, yang tersebar di 293 lokasi. 

Dari jumlah itu, 257 lokasi dengan potensi 14,7 GW merupakan properti milik Kementerian PUPR. 

Sebaran waduk tersebut adalah sebagai berikut; Jawa-Bali: 9.076,95 MW (114 lokasi), Sumatera: 1.967,56 MW (17 lokasi), Kalimantan: 690,22 MW (11 lokasi), Sulawesi: 1.646,84 MW (15 lokasi), Maluku-Nusa Tenggara: 1.320,14 MW (100 lokasi).

Sementara itu, potensi di 36 lokasi danau sebesar 74,66 GW terbagi sebagai berikut; Jawa-Bali: 641,3 MW (2 lokasi), Sumatera: 34.867,9 MW (12 lokasi), Kalimantan: 2.437,9 MW (3 lokasi), Sulawesi: 24.415,6 MW (6 lokasi), Maluku-Papua-Nusa Tenggara: 12.302,4 MW (13 lokasi)

"Hingga bulan Juli 2024, kapasitas terpasang PLTS terapung ini telah mencapai 193,01 MW," pungkas Hendra. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×