kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM dorong pengelolaan sumur tua oleh BUMD dan KUD


Senin, 18 Mei 2020 / 13:13 WIB
Kementerian ESDM dorong pengelolaan sumur tua oleh BUMD dan KUD
ILUSTRASI. Kementerian ESDM dorong mengelolaan sumur tua


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pengelolaan sumur minyak tua oleh Koperasi Unit Desa (KUD) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM, Soerjaningsih mengatakan, hal tersebut mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Menurut Soerjaningsih, saat ini terdapat 1.440 sumur minyak tua yang dikelola KUD atau BUMD dan produksinya mencapai 905,23 barel per hari. Ia menyebut, meski jumlahnya tidak terlalu besar, pengelolaan sumur tua mampu menambah produksi minyak nasional, disamping juga bermanfaat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Pengelolaan sumur tua mengikutsertakan partisipasi masyarakat sekitar dalam wadah KUD atau BUMD untuk mengusahakan sumur tua," kata Soerjaningsih dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kontan.co.id, Senin (18/5).

Baca Juga: Pertamina Hulu Mahakam nantikan insentif bagi sektor hulu migas

Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 01 Tahun 2008, sumur tua merupakan sumur-sumur minyak bumi yang dibor sebelum tahun 1970 dan pernah diproduksikan serta terletak pada lapangan yang tidak diusahakan pada suatu wilayah kerja yang terikat kontrak kerja sama dan tidak diusahakan lagi oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Sementara memproduksi minyak bumi pada sumur tua adalah usaha mengambil, mengangkat dan atau menaikkan minyak bumi dari sumur tua sampai ke titik penyerahan yang disepakati para pihak.

Soerja memaparkan, dalam pengelolaan sumur tua ini, KUD atau BUMD melakukan reaktivasi dan memproduksi sumur tua atas biaya sendiri dengan menggunakan alat bantu mekanik atau teknologi yang disetujui KKKS. Selanjutnya, minyak hasil produksi ini diserahkan kepada KKKS.

"KUD atau BUMD mendapatkan imbalan jasa atas biaya memproduksikan minyak dan transportasi sampai dengan titik penyerahan yang disepakati bersama dalam perjanjian pemroduksian sumur tua yang berupa uang dan tidak dalam inkind atau minyak bumi," jelas Soerja.

Sementara itu, pengelolaan sumur tua belum dapat memberikan sumbangan produksi minyak yang signifikan karena tidak dilakukan dengan teknologi yang handal. Di sisi lain, untuk menggunakan teknologi yang lebih handal seperti artificial lift maupun stimulasi, akan kurang ekonomis bagi KUD atau BUMD.

"Apabila dilakukan workover, hydraulic fracturing maupun deepening melanggar aturan yang ada karena pemroduksian sumur tua hanya dari lapisan yang pernah diproduksi. Juga apabila dilakukan workover untuk pindah lapisan maupun deepening ke lapisan yang lebih dalam, merupakan termasuk kegiatan eksplorasi kontrak kerja sama," papar Soerja.

Menurut Sorja, hingga saat ini, tercatat hanya PT. Pertamina EP yang telah bekerja sama dalam pengusahaan sumur tua dengan KUD maupun BUMD.

Baca Juga: Jaga kinerja, Pertamina EP Asset 4 catatkan produksi 15.437 bph per April 2020

Adapun, berdasarkan data Kementerian ESDM, KUD maupun BUMD yang telah mengelola sumur tua adalah:

  • BUMD PT PertoMuba di Lapangan Babat dan Kukui yang mengelola 565 sumur tua dengan produksi 574,34 barel per hari.
  • KUD Wargo Tani Makmur di Lapangan Tambi dan Nanas, mengelola 13 sumur.
  • Perusda Purwa Aksara di Lapangan Gabus, mengelola 27 sumur.
  • KUD Unggul di Lapangan Cipluk, mengelola 18 sumur.
  • PT Blora Patra Energi di Lapangan Petak, mengelola 23 sumur.
  • PT Bojonegoro Bangun Sarana di Lapangan Wonocolo, Dandangilo dan Ngrayong. Dari 493 sumur tua yang dikelola, berhasil diproduksi minyak sebesar 283,68 barel per hari.
  • PT Blora Patra Energi di Lapangan Ledok dan Semanggi, mengelola 267 sumur dengan produksi 180,91 barel per hari.
  • KUD Wargo Tani Makmur di Lapangan Banyubang, mengelola 24 sumur dengan produksi 11,77 barel per hari.
  • Perusda Aneka Tambang di Lapangan Gegunung, mengelola 10 sumur dengan produksi 4,10 barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×