kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM gelar konservasi energi goes to kampus ke UMN


Kamis, 03 Desember 2020 / 14:28 WIB
Kementerian ESDM gelar konservasi energi goes to kampus ke UMN
ILUSTRASI. Kementerian ESDM menggelar konservasi energi goes to kampus ke kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM menyelenggarakan webinar konservasi energi goes to campus di Universitas Multimedia Nusantara, Rabu (2/12).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama dengan United Nation Development Program (UNDP) dan United Nation Environment Program (UNEP) melalui program Advancing Indonesia Lighting  Market to High Efficient Technologies (Adlight).

Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM, Hariyanto menyampaikan, program ini telah disetujui untuk didanai oleh Global Environment Facility per 8 Januari 2020. "Dan akan berlangsung dalam kurun waktu tahun 2020-2023, program ini akan berfokus pada konservasi energi pada sistem pencahayaan," ujar Hariyanto lewat keterangan tertulis, Kamis (3/12).

Di hadapan mahasiswa dan kalangan akademisi kampus UMN, Hariyanto menjelaskan mengapa fokus konservasi energi melalui program ADLIGHT ke pencahayaan. Sebab, lampu atau sistem pencahayaan memegang peranan penting karena masuk di pengguna energi yang signifikan.

Baca Juga: Indonesia dan Swiss tandatangani Project Arrangement Pengembangan Energi Terbarukan

Penggunaan watt yang besar sangat signifikan dalam mengonsumsi energi listrik, hendaknya setiap rumah tangga dapat menggunakan lampu hemat energi utamanya teknologi LED untuk sistem pencahayaan sehingga bisa dikombinasikan dengan energi terbarukan, misalkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan sistem kapasitas yang kecil yang dapat digunakan untuk menyalakan lampu.

“Dari hasil survei kami untuk sektor rumah tangga, teridentifikasi 10 peralatan rumah tangga yang paling banyak digunakan di Indonesia, dan yang paling banyak mengonsumsi energi adalah rice coocker kurang lebih 23%, kemudian kulkas 14,3%, pencahayaan masuk nomor 3 kurang lebih 13,1% kemudian disusul oleh beberapa peralatan seperti TV, Fan, AC, Dispenser kemudian Mesin Cuci, Setrika, Pompa Air dll. Inilah alasan kami untuk mulai memfokuskan konservasi energi untuk pencahayaan”, jelas Hariyanto.

Program ini dilaksanakan dengan tujuan mensosialisasikan penghematan energi pada lingkungan kampus. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Teknik Fisika UMN yang diajak untuk memfokuskan bagaimana melihat teknologi sistem pencahayaan, dan selanjutnya dapat mendorong para pegguna energi untuk memiliki kesadaran perilaku hemat energi (awareness) dan selanjutnya dapat menjadi agen serta motor perubahan perilaku pengguna energi dari yang tidak terlalu peduli menjadi peduli dalam penghematan energi.

“Kami berharap, adik-adik mahasiswa menjadi Duta Konservasi Energi untuk mensosialisasikan setelah mengetahui manfaat dan keunggulan kalau kita menggunakan peralatan hemat energi utamanya lampu, dan dapat memberikan informasi mengenai teknologi hemat energi”, kata Hariyanto.

Lebih lanjut, disampaikan juga perbedaan konservasi energo, efisiensi energi dan manajemen energi. Konservasi energi merupakan upaya sistematis, terencana dan terpadu guna melestarikan sumberdaya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfataannya. Pengurangan konsumsi energi harus dilakukan dengan cara-cara rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan, atau tanpa mengurangi keselamatan, kenyamanan dan produktivitas.

Sementara efisiensi energi dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan, dalam menggunakan sebuah peralatan atau mesin yang mengonsumsi energi, untuk mendapatkan hasil yang sama.

Adapun, manajemen energi adalah upaya efisiensi dengan melakukan pengelolaan energi meliputi kerangka kerja dan metode terbaik untuk mengintegrasikan efisiensi energi ke dalam budaya dan pengendalian proses sehari-hari.

Kepala Subdirektorat Bimbingan Teknis dan Kerja Sama Konservasi Energi, Hendro Gunawan menjelaskan Ditjen EBTKE terus mendorong penerapan manajemen energi untuk industri maupun komersial.

Pasalnya, manajemen energi sangat bermanfaat bukan hanya bagi pencapaian program Pemerintah tapi juga bagi pengelola gedung maupun manajemen industri karena dengan dapat menurunkan biaya produksi, dan meningkatkan daya saing produk.

“Berdasarkan peraturan, pengguna sumber energi yang lebih dari 6.000 ton oil equifalen (ToE) wajib melaksanakan manajemen energi, yang pertama menunjuk manajer energi, kemudian menyusun program konservasi energi dan melaksanakan audit energi secara berkala, melaksanakan rekomendasi hasil audit tersebut, dan yang terakhir melaporkan pelaksanaannya setiap tahun kepada Pemerintah," ujar Hendro.

Program peningkatan kesadaran hemat energi pun terus digencarkan, tak hanya lingkungan kampus saja, tapi juga ke industri, pengelolaa gedung, rumah tangga juga, dan sektor lainnya. Selain sosialisasi, Direktorat Konservasi Energi juga memiliki program penghargaan Soebroto Bidang Efisiensi Energi, dimana kampus UMN pernah menjadi salah satu pemenangnya di tahun 2019

Untuk penerapan manajemen energi, juga telah diterbitkan ISO 500001, ruang lingkupnya mencakup pengukuran dan pemantauan kemudian dokumentasi dan pelaporan kemudian pengendalian operasi dan desain pengadaan. Ini digunakan perusahaan dalam menyusun sistem proses yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja energi perusahaan dalam rangka mengendalikan penggunaan energinya, dan dapat dipakai untuk semua jenis perusahaan.

Sebagai informasi, baru ada 42 perusahaan di sektor ESDM, 2 bangunan gedung dan 62 perusahaan sektor industri yang memiliki sertifikat ISO 500001.

Selanjutnya: Ini 5 rencana strategis pemerintah kembangkan bahan bakar nabati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×