Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) berjanji akan memangkas izin usaha proyek geotermal atau panas bumi yang tadinya bisa memakan waktu 18 bulan menjadi hanya 5 hari.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, saat ini pihaknya tinggal menunggu perubahan Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
"Ini tinggal menunggu perubahan di Permen LHK. Kalau PP 5 tahun 2021 (tentang penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis resiko) sudah dibahas. Jadi itu sudah oke," ungkap Eniya saat ditemui Kontan usai acara acara ESG Symposium 2024 di Jakarta, Selasa (19/11).
Baca Juga: PLN Siap Dukung Target Capai 75% Energi Baru Terbarukan hingga 2040
Eniya menambahkan, pemangkasan izin ini akan resmi keluar beberapa bulan dari sekarang. Terlebih, mengingat Presiden Prabowo juga menekankan peningkatan energi dari sektor geotermal.
"Jadi tinggal keluar ini, saya rasa beberapa bulan lagi. Dan Pak Presiden kan memang nyebut terus geothermal," katanya.
Lebih detail, pemangkasan waktu ini akan dilakukan pada pengajuan perizinan di Online Single Submission (OSS) dengan mengurangi pemenuhan izin di awal untuk Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), serta perizinan amdal.
"Disitu sering terkendala KKPR yang ditentukan oleh Kementerian ATRBPN. Itu soal area. Nah harus ada izin itu. Lalu ada izin amdal juga. Nah itu kita hilangkan di awal," jelasnya.
Sebelumnya, kata Eniya, mulai dari awal izin hingga masa eksplorasi dibutuhkan setidaknya butuh waktu 7 tahun dengan pembagian 5 tahun masa survei dan eksplorasi yang akan diperpanjang untuk dua kali, masing-masing perpanjangan memakan waktu 1 tahun.
"Karena target saya yang 7 (tahun) ini dijadiin 3 (tahun). Jadi survei 1 tahun, nanti drilling bisa 2 tahun, mencari titik yang pas gitu. Selama tidak ada isu sosial," katanya.
Baca Juga: Hadiri COP29, Pertamina Perkuat Bisnis Rendah Karbon
Tak hanya itu, Eniya juga menyebut pemerintah akan meningkatkan Return of Investment (RTI) sebesar 1,5% di sektor geotermal ini.
"RTI atau return of investmentnya akan kita naikkan 1,5 persen jadi akan naikan dan investasinya otomatis akan lebih menarik terutama ditengah kondisi yang seperti ini," kata Eniya.
Selanjutnya: Harga Pangan di Kalimantan Barat, 20 November 2024: Harga Bawang, Cabai & Jagung Naik
Menarik Dibaca: Masih Hujan di Sebagian Besar Daerah, Ini Proyeksi Cuaca Besok (21/11) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News