kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.202   60,78   0,85%
  • KOMPAS100 1.106   11,13   1,02%
  • LQ45 878   12,09   1,40%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,48   1,46%
  • IDXHIDIV20 540   5,30   0,99%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,17   0,13%
  • IDXQ30 149   1,68   1,14%

Menteri ESDM Ancam Kembali Cabut Izin Sumur-Sumur Idle


Rabu, 09 Oktober 2024 / 14:53 WIB
Menteri ESDM Ancam Kembali Cabut Izin Sumur-Sumur Idle
ILUSTRASI. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Menteri ESDM mengancam akan mencabut izin usaha untuk sumur-sumur yang tidak aktif atau idle,


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengancam akan mencabut izin usaha untuk sumur-sumur yang tidak aktif atau idle, termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pertamina.

Bahlil menjelaskan saat ini ada sebanyak 16.000 sumur idle yang tidak berproduksi dan dari jumlah tersebut ada sekitar 5.000 sumur idle yang masih ada potensi untuk bisa produksi.

Saat ini, kata Bahlil, total produksi siap jual atau lifting minyak sebesar 600.000 barel minyak per hari, sebesar 400.000 barel per hari disumbang oleh kontraktor Pertamina dan Exxon Mobil sebesar 25% dan sisanya 10% disumbang oleh kontraktor-kontraktor kecil.

"Berarti naik turunnya lifting minyak di Indonesia dipengaruhi oleh dua perusahaan itu. Kemudian saya beri tahu lagi 5.000 sumur idle ini lebih banyak konsesinya dipegang oleh siapa? Ternyata oleh BUMN dan Pertamina," kata Bahlil dalam BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta, Rabu (9/10).

Baca Juga: Menteri ESDM Beberkan Kondisi Minyak RI Terus Turun Sejak 1997

Bahlil mengancam bakal melanjutkan pencabutan izin setelah sebelumnya telah mencabut 2018 izin. Pihaknya akan kembali melakukan penataan untuk sumur-sumur yang tidak dikerjakan dengan baik oleh kontraktor, termasuk BUMN.

"Kita akan ambil alih untuk kita tawarkan kepada perusahaan siapa yang mampu untuk meningkatkan lifting nasional kita," ujar Bahlil.

Selain bakal mencabut izin-izin sumur idle, Bahlil menyebut bakal melakukan intervensi teknologi untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak nasional. Sebagai contoh, Blok Cepu yang dikelola oleh Exxon Mobil awalnya hanya menemukan 100.000 barel minyak per hari, tapi dengan adanya teknologi mampu menaikkan kapasitas produksi menjadi 150.000 minyak barel per hari.

"Kemarin saya sudah bicara sama Pertamina, sama SKK Migas, ternyata dalam pengalamannya, kalau diintervensi dengan teknologi, itu bisa meningkatkan 20% dari total lifting kita sekarang," ungkap Bahlil.

Dengan startegi tersebut, kata Bahlil, pemerintah optimistis mampu menahan laju lifting minyak bertambah sekitar 200.000 barel dengan catatan. Pertama, optimalisasi sumur-sumur idle dan kedua intervensi teknologi. Ketiga, segera melakukan eksploriasi.

Baca Juga: Disebut Jadi Calon Menteri UMKM, Maman Abdurrahman: Itu Domain Pak Prabowo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×