kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM pastikan mulai pengeboran panas bumi pada 2021


Rabu, 21 Oktober 2020 / 16:09 WIB
Kementerian ESDM pastikan mulai pengeboran panas bumi pada 2021
ILUSTRASI. Menteri ESDM menuturkan salah satu program pemanfaatan panas bumi yankni melalui Flores Geothermal Island.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan siap meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) khususnya melalui panas bumi.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menuturkan salah satu program pemanfaatan panas bumi yankni melalui Flores Geothermal Island.

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, Pulau Flores sendiri memiliki potensi panas bumi yang besar dan tersebar di 17 lokasi dengan sumber daya 402.5 MWe dan cadangan 527 MWe.

Baca Juga: Menteri ESDM mengakui ketergantungan energi dari impor masih tinggi

Di sisi lain, pemerintah juga bakal melaksanakan government drilling dimana pengeboran lapangan panas bumi akan dilakukan oleh pemerintah.

"Resiko eksplorasi pemerintah laksanakan government drilling dimana eksplorasi dilakukan pemerintah," ujar Arifin dalam diskusi virtual, Rabu (21/10).

Senada, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana bilang pelaksanaan pengeboran oleh pemerintah direncanakan mulai pada tahun 2021 mendatang.

"Pemerintah tahun depan sudah mulai masuk (dengan) APBN untuk government drilling. Resiko ditanggung pemerintah karena akan berdampak pada harga jual listrik panas bumi," kata Rida dalam kesempatan yang sama

Baca Juga: Perpres energi terbarukan terbit sebelum akhir tahun

Rida memastikan peralihan energi ke EBT merupakan suatu keharusan, untuk itu transisi energi diakui terus dipercepat oleh pemerintah.

Apalagi, merujuk data Kementerian ESDM cadangan minyak bumi kini hanya tersisa untuk 9 tahun kedepan jika tidak ada penemuan baru.

"Ada tekanan dari lingkungan dan pengembangan batubara susah dapatkan pendanaan. Kebijakan listrik kedepan mau tidak mau EBT," pungkas Rida.

Selanjutnya: Awas, ancaman mega tsunami akibat es kutub mencair

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×