kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,51   -5,84   -0.63%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM Pastikan Pasokan Batubara PLN Masih Mencukupi


Kamis, 04 Agustus 2022 / 17:56 WIB
Kementerian ESDM Pastikan Pasokan Batubara PLN Masih Mencukupi
ILUSTRASI. Bongkar muat batubara di PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan (UP) Paiton.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan  pasokan batubara untuk pembangkit listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih mencukupi.

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif mengungkapkan, saat ini rata-rata stockpile batubara pembangkit PLN masih dalam taraf aman.

"Sampai dengan saat ini masih aman, mungkin hanya satu dua pembangkit yang berada di bawah target. Nah ini tetap kita usahakan bisa dipenuhi," ungkap Irwandy dalam Diskusi Publik BLU Batubara, Kamis (4/8).

Baca Juga: Pengamat UGM Sebut Wacana BLU Batubara akan Berdampak kepada PLN

Irwandy melanjutkan upaya pemenuhan batubara salah satunya dengan memberikan penugasan kepada perusahaan-perusahaan batubara yang belum memenuhi DMO-nya.

Kendati demikian, rata-rata para perusahaan besar telah memenuhi komitmen DMO mencapai 25%. Bahkan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah memenuhi hingga hampir 50%.

Untuk itu, Kementerian ESDM telah memberikan penugasan kepada sejumlah perusahaan kecil untuk bisa memenuhi komitmen DMO termasuk pemenuhan batubara bagi PLN.

"Solusi jangka pendek itu penugasan, dicari mana yang belum memenuhi segera untuk memasok dan sekarang harus diperhatikan juga oleh PLN karena ini kan masih Free on Board (FOB). Bagaimana pengapalan, bagaimana pengiriman ke sana supaya tepat waktu, bagaimana stockpilenya di PLTU," jelas Irwandy.

Kontan mencatat, Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Trianto mengungkapkan, pasokan kini dalam kondisi aman dengan level 19 Hari Operasi (HOP).

Gregorius melanjutkan, meskipun PLN membeli batubara dengan harga yang dipatok sebesar US$ 70 per ton, kenaikan harga batubara secara internasional berpotensi memberi dampak. Pasalnya, selisih harga antara harga jual internasional dengan harga jual ke pembangkit listrik kini kian lebar.

"Hal tersebut berpotensi menyebabkan pemasok lebih memilih untuk menjual batu baranya ke luar negeri yang dapat mempengaruhi kebutuhan dalam negeri," ungkap Gregorius kepada Kontan, Rabu (3/8).

Baca Juga: Harga Batubara Meroket, Bagaimana dengan Pasokan untuk PLN?

Menyikapi situasi ini, Gregorius menegaskan, PLN bersama-sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan sektor batubara selalu melakukan kordinasi dan sinergi untuk penyempurnaan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO).

Salah satu upaya tersebut juga melalui pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) Batubara yang hingga kini masih berproses. Kehadiran BLU batubara diharapkan memberikan keadilan untuk semua pihak.

Sementara itu, upaya pengawasan untuk keamanan pasokan batubara juga terus dilakukan oleh manajemen PLN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×