kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kementerian ESDM Targetkan Pembagian 500.000 Rice Cooker Gratis Rampung Desember 2023


Senin, 23 Oktober 2023 / 14:10 WIB
Kementerian ESDM Targetkan Pembagian 500.000 Rice Cooker Gratis Rampung Desember 2023
ILUSTRASI. Kementerian ESDM menargetkan pendistribusian 500.000 unit pananak nasi elektrik (rice cooker) ke seluruh Indonesia rampung di akhir Desember 2023


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan  pendistribusian 500.000 unit pananak nasi elektrik (rice cooker) ke seluruh Indonesia rampung di akhir Desember 2023. ESDM akan mengejar proses verifikasi penerima hibah di bulan ini. 

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan, saat ini proses pelaksanaan program pembagian rice cooker sudah masuk dalam tahap verifikasi data calon penerima. 

Di dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) Bagi Rumah Tangga, PT PLN dan PT PLN Batam menyampaikan data calon penerima AML yang memenuhi kriteria kepada Kementerian ESDM. Kriteria tersebut ialah rumah tangga berdaya 450 VA sampai dengan 1.300 VA, berdomisili di daerah tersedia listrik 24 jam menyala, dan tidak memiliki rice cooker. 

“Sekarang tahapan verifikasi sudah berjalan. Usulan daerah sudah masuk, dan verifikasi dilakukan bersamaan dengan pengadaan yang juga dilakukan sekarang. Akhir bulan ini harapannya seluruh proses verifikasi selesai,” ujarnya ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin (23/10). 

Baca Juga: Program Bagi-bagi Rice Cooker Gratis Pakai Produk dengan Kandungan Lokal Maksimal

Dadan mengungkapkan, proses pengadaan sudah berjalan menggunakan sistem lelang cepat melalui E-Katalog. Dirinya pun tidak memberikan gambaran rinci siapa saja perusahaan yang sudah mengikuti lelang, sebab basis pemilihan pemasok berdasarkan spesifikasi dan harga. 

Di dalam proses lelang ini pula, Kementerian ESDM berkoordinasi erat dengan Kementerian Perindustrian yang lebih mengetahui kondisi industri pemasok alat memasak listrik ini, terkhusus mengenai kapasitas dan spesifikasinya. 

Yang terang, dia menjelaskan, Kementerian ESDM akan memilih perusahaan yang memenuhi spesifikasi sesuai peraturan yakni mengantongi Standar Nasional Indonesia (SNI). Kemudian unitnya berukuran 1,8 liter sampai 2,2 liter, dilengkapi stiker bertuliskan "Hibah Kementerian ESDM dan Tidak untuk Diperjualbelikan" yang tidak mudah luntur dan tidak mudah dilepas. 

Dadan menjelaskan, proses pengadaan ini akan sepaket dengan pengiriman. Jika unit sudah sampai di penerima, baru kemudian Kementerian ESDM membayar perusahaan yang bersangkutan. 

“Kami masih bekerja keras supaya distribusi 500.000 unit rice cooker di seluruh Indonesia selesai di pertengahan atau akhir Desember 2023. Karena ini kan menggunakan APBN 2023,” ungkapnya. 

Baca Juga: Program Bagi-bagi Rice Cooker Tunggu Data Penerima dari Pemerintah Desa

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu menyampaikan program pemberian AML di tahun 2023 merupakan insentif kepada rumah tangga yang memenuhi kriteria tertentu.

"Tujuan program ini adalah menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal dan berkelanjutan. Selain itu program ini bertujuan mengurangi impor LPG yang digunakan untuk memasak, meningkatkan konsumsi listrik perkapita, serta mendukung teknologi memasak yang lebih bersih," ujar Jisman dalam keterangan resmi, Senin (9/10). 

Jisman menyampaikan Program Penyediaan AML sebanyak 500.000 unit pada tahun 2023 di seluruh Indonesia berpotensi meningkatkan konsumsi listrik sekitar 140 GWh setara dengan kapasitas pembangkitan 20MW.

Program ini juga berpotensi menghemat LPG sekitar 29 juta kilo atau setara 9,7 juta tabung 3kg.

"Program ini akan bermanfaat kepada pelanggan yang dapat menurunkan biaya sebagian memasak yang sebelumnya menggunakan LPG. Untuk Pemerintah, program ini dapat mengurangi subsidi impor LPG 3kg yang digunakan untuk memasak. Bagi PLN program ini dapat meningkatkan penjualan listrik," imbuh Jisman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×