kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.548.000   14.000   0,91%
  • USD/IDR 15.930   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.394   -70,51   -0,94%
  • KOMPAS100 1.120   -15,28   -1,35%
  • LQ45 875   -15,67   -1,76%
  • ISSI 227   -1,00   -0,44%
  • IDX30 448   -9,05   -1,98%
  • IDXHIDIV20 538   -11,08   -2,02%
  • IDX80 128   -1,84   -1,42%
  • IDXV30 132   -1,42   -1,07%
  • IDXQ30 148   -2,90   -1,92%

Kementerian ESDM Targetkan Pengembangan Jargas 5,5 Juta Sambungan Rumah di 2030


Kamis, 12 Desember 2024 / 17:48 WIB
Kementerian ESDM Targetkan Pengembangan Jargas 5,5 Juta Sambungan Rumah di 2030
ILUSTRASI. Jaringan gas rumah tangga pelanggan PGN.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pengembangan jaringan gas (jargas) tahun 2030 sebanyak 5,5 juta sambungan rumah (SR).

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan, pada sektor hilir minyak dan gas bumi (migas), pemerintah menjamin ketahanan energi di antaranya melalui peningkatan pemanfaatan gas bumi pada sektor industri maupun rumah tangga dengan penyediaan jargas rumah tangga.

Yulit menerangkan, sampai dengan September 2024 telah terpasang jargas dari dana APBN sebanyak 703.000 sambungan rumah (SR) dan Jargas non-APBN sebanyak 400.000 SR.

"Target pengembangan jargas tahun 2030 sebanyak 5,5 juta SR, yang diharapkan dapat menurunkan impor LPG sebesar 550 kilotonnes per annum (KTPA), yang dapat menghemat subsidi lebih kurang sekitar RP5,6 triliun pertahun," ujar Yuliot dalam agenda Hilir Migas Conference, Expo, &  Awards 2024 di Jakarta, Kamis (12/12).

Baca Juga: Menteri ESDM Bidik Tambahan 42 Juta Barel Minyak dari Bor 7 Sumur di Banyu Urip

Lebih lanjut, Yuliot mengungkapkan, prioritas gas domestik dilakukan dengan integrasi pipa gas sepanjang pulau Sumatera dan integrasi pulau Sumatera hingga pulau Jawa. Hal tersebut dilakukan untuk menyalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan WK Andaman Aceh, supaya dapat dimanfaatkan untuk hilirisasi di pulau Jawa dan Sumatera.

Juga termasuk jargas rumah tangga, yaitu 300.000 SR pada pipa Cirebon-Semarang (Cisem) dan 600 ribu SR untuk pipa Duri-Sei Mangke (Dusem).

Menurut Yuliot, integrasi pipa gas dari Sumatera ke Jawa dilakukan antara lain melalui investasi pembangunan pipa gas bumi Cisem dan Dusem. Pembangunan pipa gas bumi ini mendukung harga gas yang lebih terjangkau dengan toll fee yang lebih rendah, memenuhi kebutuhan gas untuk industri, pembangkit listrik, komersil, dan rumah tangga, serta mendukung Program Jargas.

Sementara untuk program BBM 1 Harga, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), telah terbangun 580 penyalur BBM 1 Harga sejak tahun 2017.

"Pembangunan penyalur BBM satu harga terutama di wilayah 3T untuk menyamin ketersediaan dan keterjangkauan energi bagi masyarakat. Sejak tahun 2017 sampai dengan saat ini telah terbangun 580 penyalur BBM satu harga," jelas Yuliot.

Selanjutnya, cadangan operasional BBM badan usaha mulai dari 11 hari pada tahun 2020 sampai dengan 23 hari pada tahun2024. Hal ini, sejalan dengan Penetapan Peraturan BPH Migas Nomor 9 Tahun 2020 tentang Penyediaan Cadangan Operasional BBM.

Selanjutnya: Pos Indonesia Perluas Layanan Pospay, Hadirkan Fitur Transfer Uang Internasional

Menarik Dibaca: Cara Menggunakan Copilot AI untuk Edit Gambar dengan Praktis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×