kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.201   60,44   0,85%
  • KOMPAS100 1.107   12,17   1,11%
  • LQ45 879   12,50   1,44%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,62   1,49%
  • IDXHIDIV20 541   6,13   1,15%
  • IDX80 127   1,51   1,20%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 149   1,78   1,20%

Menteri ESDM Optimistis Target Gas Bumi dalam RAPBN 2025 Bisa Tercapai


Selasa, 27 Agustus 2024 / 17:44 WIB
Menteri ESDM Optimistis Target Gas Bumi dalam RAPBN 2025 Bisa Tercapai
ILUSTRASI. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan paparan dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (26/8/2024). Menteri ESDM optimistis target lifting gas bumi dalam RAPBN 2025 dapat tercapai.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia optimistis target produksi siap jual atau lifting gas bumi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 mencapai 1,005 juta barel setara minyak per hari (boepd) dapat tercapai.

Lifting gas bumi RAPBN sebesar 1,005 juta boepd ini lebih rendah daripada target APBN tahun 2024 sebesar 1,033 juta boepd. Kementerian ESDM melaporkan realisasi lifting gas bumi sampai dengan Juli 2024 mencapai 959.900 boepd atau 92,92% dari target APBN 2024. Hingga akhir 2024, lifting gas diproyeksikan mencapai 990.000 boepd.

"Tahun 2025, lifting gas disepakati sekitar 1,005 juta barel ekuivalen per hari, turun dibandingkan dengan target 2024 sebesar 1,033 juta barel ekuivalen per hari. Target lifting gas lebih realistis untuk dicapai dengan kecukupan ketersediaan gas di Indonesia," kata Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, Selasa (27/8).

Adapun, realisasi lifting minyak bumi hingga Juli 2024 mencapai 568.800 barel minyak per hari (bopd). Realisasi ini jauh dari target yang disepakati di APBN 2024 sebesar 635.000 bopd. Padahal, hingga akhir tahun ini Bahlil memproyeksikan lifting minyak diperkirakan hanya mencapai 592.100 bopd.

Baca Juga: Kementerian ESDM Rencanakan Pembatasan BBM Bersubsidi Mulai 1 Oktober 2024

Target lifting minyak di RAPBN 2025 dipangkas menjadi 600.000 bopd. Jumlah ini turun dari APBN 2024 sebesar 635.000 BOPD. 

"Jadi, Pimpinan, setelah saya pelajari, sekalipun baru satu minggu [jadi Menteri ESDM], kami mencoba untuk berdiskusi terus dengan tim, jadi sebenarnya target gas ini akan jauh lebih optimis. Bukan berarti dari sisi minyaknya enggak optimis. Optimis tapi dengan catatan-catatan untuk bagaimana bisa melakukan perbaikan," ungkap Bahlil.

Catatan Kontan, ESDM terus berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) dalam negeri. Salah satu yang dilakukan adalah mereaktivasi sumur minyak yang saat ini tidak aktif atau idle.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia memberikan instruksi tegas kepada seluruh pihak terkait untuk segera merealisasikan program reaktivasi sumur minyak ini.

"Saya perintahkan sumur-sumur idle yang dikuasai KKKS kalau tidak dijalankan, kita cabut izinnya," tegasnya, Senin (26/8).

Bahlil mengungkapkan terdapat potensi produksi tambahan yang cukup besar dari sumur idle ini. Dengan mengoptimalkan kembali sumur yang ada, Indonesia dapat meningkatkan produksi migas secara signifikan tanpa perlu melakukan eksplorasi baru yang membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar.

Saat ini, dari total 44.985 sumur yang ada di Indonesia, terdapat 16.990 sumur yang masuk pada kriteria idle well. Namun demikian, tidak semua memiliki potensi untuk direaktivikasi karena sesuatu dan lain hal, seperti tidak adanya potensi subsurface, keekonomian yang tidak terpenuhi karena high cost rectivation dan harga minyak mentah dunia pada saat itu, serta faktor HSE dan non teknikal seperti masalah masyarakat.

Bahlil menjelaskan bahwa reaktivasi sumur idle merupakan salah satu langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Dengan meningkatnya produksi migas, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan devisa negara.

Adapun pemerintah menetapkan kriteria Bagian Wilayah Kerja (WK) Migas potensial yang idle diantaranya seperti lapangan produksi yang selama 2 tahun berturut-turut tidak diproduksikan, atau terdapat lapangan dengan plan of development (POD) selain POD ke-1 yang tidak dikerjakan selama 2 tahun berturut-turut serta apabila terdapat struktur pada WK eksploitasi yang telah mendapat status discovery dan tidak dikerjakan selama 3 tahun berturut-turut.

KKKS diberikan beberapa opsi untuk mengoptimalkan WK idle ini, antara lain:

· Mengerjakan sendiri: KKKS dapat langsung menggarap WK idle tersebut.

· Kerja sama: Bekerja sama dengan badan usaha lain untuk menerapkan teknologi tertentu.

· Diambil alih KKKS lain: WK idle dapat diusulkan untuk dikelola oleh KKKS lain.

· Dikembalikan ke negara: WK idle dapat dikembalikan ke negara untuk dilelang kembali.

Baca Juga: Menteri ESDM Ungkap Banyak Sumur Minyak Nganggur, Bakal Dicabut Izinnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×