Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak akan membuka keran impor minyak tambahan untuk memenuhi kebutuhan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta.
Untuk memenuhi kekurangan, Menteri ESDM, Bahlil menyebut empat Badan Usaha (BU) SPBU swasta yang terdiri dari BP-AKR, Vivo, Shell dan Exxon Mobil akan membeli kebutuhan mereka melalui Pertamina (Persero).
"Pemerintah membuat keputusan untuk tetap dilayani, tetapi itu akan diberikan lewat kolaborasi dengan Pertamina," ungkap Bahlil dalam konferensi Pers di Jakarta, Jumat (19/09/2025).
Baca Juga: Tambahan Kuota 10%, Pengamat: Bukti Pemerintah Perkuat Pasokan BBM Swasta
Bahlil menekankan, usai melaksanakan rapat dengan para pelaku usaha SPBU swasta, pemerintah mendorong agar mereka membeli di Pertamina.
"Kami baru selesai rapat dengan teman-teman dari swasta dan Pertamina, menghasilkan empat hal. Yang pertama adalah mereka setuju dan memang harus setuju untuk beli di kolaborasi dengan Pertamina," tambahnya.
Yang kedua, pembelian akan berbasis minyak mentah atau crude oil yang belum diblending atau dicampur dengan zat adiktif tertentu.
"Kedua, syaratnya adalah harus berbasis Best Feul, artinya belum dicampur-campur. Jadi barangnya itu ibarat bikin teh. Tadi Dirjen saya menjelaskan, kalau yang awalnya itu Pertamina mau jual sudah jadi teh. Tapi sekarang mereka air panas saja," ungkapnya.
Lebih lanjut para pelaku usaha, produk crude mentah nantinya akan dicampur di masing-masing tangki di SPBU.
"Dan ini juga sudah disetujui, ini solusi," tuturnya.
Yang ketiga menyangkut dengan harga beli crude, Pemerintah akan memastikan harga sesuai dengan kemampuan pelaku usaha swasta.
"Kita ingin, pemerintah ingin, sekalipun Pertamina yang diberikan tugas, tetapi kita juga ingin harus fair," katanya.
"Gak boleh ada yang dirugikan. Kita ingin swasta maupun Pertamina harus sama-sama cengli," tambah Bahlil.
Lebih detail, karena crude oil Pertamina sudah tidak lagi dalam jenis murni, maka impor BBM untuk swasta akan mulai dilakukan mulai hari ini, Jumat (19/09/2025), dan diestimasi sampai di tanah air pada tujuh hari kedepan.
"Dan kalau ditanya mulai kapan ini berjalan? Mulai hari ini, sudah dibicarakan. Nanti harus dilanjutkan dengan rapat teknis, stoknya, dan kemudian insyaallah pada lambat tujuh hari, barang boleh bisa masuk di Indonesia," tutupnya.
Baca Juga: KPPU Ingatkan Pembatasan Impor BBM Non-Subsidi ke Swasta Batasi Pilihan Konsumen
Selanjutnya: Istana Minta Maaf karena Banyak Keracunan Massal MBG
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat 19-25 September, Aneka Mie Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News