kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian Pertanian ingin kedelai masuk ke dalam kelompok pangan strategis


Senin, 25 Januari 2021 / 20:05 WIB
Kementerian Pertanian ingin kedelai masuk ke dalam kelompok pangan strategis
ILUSTRASI. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat wawancara khusus dengan tribunnews.com di kantor Kementerian Pertanian, di Jakarta. TRIBUNNEWS/HERUDIN


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

Ia bilang, petani kedelai Indonesia sulit unggul jika berhadapan dengan petani kedelai Brasil, Kanada dan Amerika Serikat. Selain karena kualitas, juga karena ongkos produksi petani kedelai Indonesia kalah dengan petani dari ketiga negara tersebut.

“Kami tidak ada kemampuan untuk mengontrol ini selain mencoba membangun wibawa juga terhadap kepentingan atas nama rakyat. Kita butuh HPP, kita perlu dia di lartas (larangan dan/atau pembatasan) kan, kalau tidak akan sulit head to head dengan kekuatan yang ada,” kata Syahrul.

Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan menilai, penyiapan areal tanam seluas 325 ribu hektar (Ha) untuk kedelai dinilai terlalu besar. Pasalnya, dalam program kedelai bibit yang selama ini dilakukan kenyataannya belum optimal karena dari luas lahan yang disediakan hanya sekitar 20% sampai 30% yang ditanami kedelai.

Baca Juga: Butuh anggaran Rp 5,4 triliun untuk peremajaan sawit, pemerintah pastikan dana siap

Oleh karena itu, Kementan diminta agar menjembatani antara penanam kedelai dan pembeli kedelai dengan harga yang disepakati.

“Agar 300.000 (hektar) ini aman, pak menteri menjembatani dengan off taker. Jadi 300.000 ton harus ada pembelinya dengan harga yang disepakati,” ujar dia.

Sebagai informasi, pangan utama dan strategis saat ini adalah beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, gula pasir dan minyak goreng.

Selanjutnya: Buat terobosan, pemerintah targetkan replanting 500.000 ha sawit dalam tiga tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×