kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemhub ingatkan nakhoda kapal di perairan Banten waspadai erupsi Gunung Anak Krakatau


Selasa, 26 Juni 2018 / 17:19 WIB
Kemhub ingatkan nakhoda kapal di perairan Banten waspadai erupsi Gunung Anak Krakatau
ILUSTRASI. Erupsi Gunung Anak Krakatau


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten mengimbau para nakhoda kapal yang akan dan berlayar di perairan Banten (Selat Sunda) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap  erupsi Gunung Anak Krakatau akhir-akhir ini.

Untuk itu, Kepala Kantor KSOP kelas I Banten, Yefri Meidison menerbitkan surat edaran nomor: UM.003/17/12/KSOP.btn-18 tanggal 25 Juni 2018 tentang Kewaspadaan Terhadap Erupsi Gunung Krakatau di Perairan Banten (Selat Sunda).

"Berdasarkan informasi dari PVMBG Kementerian ESDM, pada Senin (25/6) tinggi kolom abu erupsi Gunung Anak Krakatau mencapai 1 kilometer (+/- 1.000 meter) atau +/- 1.305 mdpl. Arah kolom abu itu condong ke utara dengan warna hitam berintensitas tebal. Erupsi terjadi pukul 07.14 WIB," jelas Yefri, Selasa (26/6).

Dilansir dari situs Kementerian ESDM, sejak tanggal 18 Juni 2018, Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas. Hingga saat ini tingkat aktivitasnya masih pada status Waspada (Level II), dengan rekomendasi masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 1 km dari kawah.

"Hingga hari ini (26/6), status gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda, Lampung tersebut saat ini masih belum diubah," jelas Yefri.

Melihat hal tersebut, demi alasan keselamatan dan keamanan pelayaran, Yefri mengatakan bahwa perlu disampaikan ke nakhoda kapal yang berlayar di perairan Banten atau Selat Sunda untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bahaya erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut.

"Para nakhoda kapal agar senantiasa memonitor dan memantau berita cuaca dari BMKG, berita erupsi Gunung Anak Krakatau dari Kementerian ESDM, Badan Geologi, PV/MBG, pos pengamatan Gunung Anak Krakatau ataupun sumber informasi lainnya serta melakukan tindakan yang diperlukan sesuai prosedur di atas kapal," kata Yefri.

Selain itu, nakhoda kapal diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan memastikan kondisi permesinan, kemudi dan peralatan navigasi berfungsi kapal dengan baik. Pastikan alat keselamatan di atas kapal lengkap dan berfungsi dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×