kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.875   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.724   45,55   0,68%
  • KOMPAS100 969   3,71   0,38%
  • LQ45 753   2,66   0,35%
  • ISSI 213   1,44   0,68%
  • IDX30 391   1,18   0,30%
  • IDXHIDIV20 471   2,97   0,63%
  • IDX80 110   0,25   0,23%
  • IDXV30 115   0,06   0,05%
  • IDXQ30 129   0,87   0,68%

Kemhub ingin penyedia angkutan daring moratorium penerimaan sopir


Selasa, 13 Februari 2018 / 21:56 WIB
Kemhub ingin penyedia angkutan daring moratorium penerimaan sopir
ILUSTRASI. Pengemudi Ojek Online


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persoalan angkutan online hingga saat ini masih belum dituntaskan pemerintah. Salah satu poin yang masih jadi kendala saat ini pemerintah belum juga membuat dasbor, sebagai pemantau langsung aktivitas angkutan daring.

Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi mengatakan, pihaknya saat ini terus mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membuat dasbor tersebut.

"Saya minta agar ini (pembuatan dasbor) dilaksanakan dengan cepat karena merupakan hal-hal prinsip yang diperlukan pengemudi berkaitan dengan payung hukum aplikasi," kata Budi setelah Pembekalan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Lingkungan Kemenhub, Selasa (13/2) di Jakarta.

Pembuatan dasbor tersebut sejatinya ditargetkan rampung awal Februari lalu. Meski demikian, Menteri Budi masih optimistis pembuatan dasbor dapat diselesaikan bulan ini.

Sementara itu Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemhub Budi Setyadi mengatakan salah satu alasan belum selesainya pembuatan dasbor, lantaran pendataan supir angkutan online dari perusahaan aplikasi yang belum juga rapih.

"Satu driver misalnya bisa jadi sopir di tiga aplikasi, jadi data di dasbor juga bisa tidak sesuai," katanya dalam kesempatan yang sama.

Oleh karenanya, ia meminta agar perusahaan aplikasi dapat melakukan penghentian perekrutan sopir sementara guna merapikan proses pendataan.

"Jadi saya minta kemarin berhenti rekrut dulu, moratorium istilahnya, tidak menerima yang baru untuk menata yang sudah ada dulu," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×