kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.870   5,00   0,03%
  • IDX 7.303   107,83   1,50%
  • KOMPAS100 1.122   17,21   1,56%
  • LQ45 893   16,28   1,86%
  • ISSI 223   2,00   0,91%
  • IDX30 457   8,66   1,93%
  • IDXHIDIV20 551   11,40   2,11%
  • IDX80 129   1,83   1,44%
  • IDXV30 137   2,38   1,77%
  • IDXQ30 152   3,03   2,03%

Kemhub minta Grab seleksi lagi mitra pengemudi Uber


Selasa, 27 Maret 2018 / 21:40 WIB
Kemhub minta Grab seleksi lagi mitra pengemudi Uber
ILUSTRASI. Pengemudi Ojek Online


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pasca merger Grab dan Uber di Asia Tenggara, terjadi transisi dan migrasi pengemudi Uber ke Grab hingga  8 April 2018.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyatakan Grab harus selektif dalam proses imigrasi ini.

"Berhubung adanya moratorium rekrutmen pengemudi transportasi online di Kemeko Maritim. Sebaiknya data tersebut diperbaiki. Artinya Grab harus lebih selektif, saran saya tidak semua diterima oleh Grab," ungkap Budi kepada KONTAN.CO.ID pada Selasa (27/3).

Budi meragukan beberapa akun pengemudi Uber. Lantaran bisa saja data yang ada tidak sesuai seperti data kendaraaan dan pemiliknya. "Kalau bisa Grab selektif menerima mitra baru dari Uber dengan pendekatan keselataman dan keamanan. Misalnya melalui pendekatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)," pungkas Budi.

Budi menyatakan Kemenhub telah menetapkan kuota pengemudi online sebanyak 36.510 beberapa waktu lalu. Namun Budi tidak merinci jumlah pengemudi online saat ini.

Saat ditanyai mengenai sanksi yang akan dijatuhkan kepada Grab bila melakukan perekrutan pengemudi di luar imigrasi pengemudi Uber, Budi enggan berkomentar. "Terkait sanksi itu bukan wewenang saya, mungkin bisa ditanya ke Kominfo," kata Budi.

Sedangkan Ridzki Kramadibrata, Managing Director, Grab Indonesia mengatakan bagi pengemudi Uber tidak secara langsung dapat bergabung dengan Grab. Pengemudi harus melakukan pendaftaran ulang dengan membuat akun GrabID agar dapat mengakses antar muka pengemudi Grab.

" Aplikasi Uber Partner masih beroperasi di Asia Tenggara selama dua minggu ke depan hingga tanggal 8 April 2018, dan setelahnya akan terhenti," pungkas Ridzki.

Ridzki melanjutkan para mitra pengemudi Uber, baik itu taksi online dan ojek online bakal dihubungi dalam waktu tiga sampai lima hari kerja. Selama masa transisi ini, Uber yang bakal membayar setiap tarif dan insentif ke mitra pengemudi.

Guna memperlancar proses transisi ini, Grab akan memberikan pelatihan online bagi pengemudi roda dua dan roda empat para mitra pengemudi baru yang telah melakukan transisi dari Uber ke Grab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×