kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemhub siapkan 25 pelabuhan sandar kapal pesiar


Selasa, 17 April 2012 / 20:56 WIB
ILUSTRASI. Di tengah pandemi 2020, laba Bank Jatim (BJTM) tumbuh 8,17%


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) sedang mempersiapkan 25 pelabuhan di Indonesia supaya bisa digunakan sebagai tempat bersandar kapal pesiar. Rencana tersebut akan dijalankan hingga 2005 mendatang.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengutarakan, langkah tersebut dilakoni untuk mengakomodasi meningkatnya tren kunjungan wisatawan ke Indonesia melalui kapal pesiar.

Penataan akan difokuskan pada perbaikan kawasan terminal, akses jalan, dan kesiapan transportasi. Hal itu supaya wisatawan dari kapal pesiar bisa menuju destinasi yang akan dikunjungi dengan nyaman. ”Jangan hanya dermaga yang siap, sementara terminal dan transportasinya masih semrawut,” sebut Bambang.

Menurutnya, tahun ini sudah ada 10 pelabuhan yang mulai dikembangkan untuk dermaga kapal pesiar. Pelabuhan yang mulai dikembangkan, antara lain Benoa (Denpasar), Tanjung Perak (Surabaya), Tanjung Mas (Semarang), Belawan (Medan), dan Soekarno-Hatta (Makassar). Sedangkan sisa 15 pelabuhan lagi masih dalam tahap studi oleh Kemhub.

Bambang bilang, pihaknya telah menganggarkan dana awal sebesar Rp 3 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan dari proyek MP3EI Koridor V Wilayah Indonesia Timur. Pembenahan yang dilakukan yakni pendalaman air laut di dermaga, alur pelayaran, sarana bantu navigasi,dan pemecah gelombang sehingga memungkinkan kapal pesiar bisa sandar. ”Pelabuhan Benoa menjadi prioritas dan April 2013 ditargetkan sudah bisa digunakan untuk bersandar kapal pesiar ukuran besar,” ungkapnya.

Kemhub juga tidak menutup kemungkinan akan menambah dari anggaran APBNP 2012 sebesar Rp 2,1 triliun untuk pengembangan 10 pelabuhan tersebut.

Dia menyebut, alokasi khusus di kawasan Timur dilakukan karena selama ini kegiatan pembangunan di sana masih belum maksimal. Namun, bukan berarti kegiatan pembangunan di wilayah lain tidak menjadi prioritas karena umumnya sudah masuk dalam APBN yang sudah disahkan. Rinciannya, untuk mendukung kegiatan pembangunan di enam provinsi wilayah timur.

Dengan pengembangan pelabuhan itu, Bambang optimis, bisa berkontribusi menghadirkan 200 kapal pesiar dengan target jumlah kunjungan 119.000 orang. Pada 2015, tingkat kunjungan dari kapal pesiar ditargetkan mencapai 500.000 orang.

"80% dari jumlah penumpang yang ada akan kembali berkunjung dan akan tinggal lebih lama. Belum lagi setiap kapal pesiar yang datang juga membawa kru yang jumlahnya bisa sampai setengah dari jumlah penumpang dan multiplier effect lainnya,” imbuh Bambang.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Djarwo Sujanto mengaku, sudah mempersiapkan sarana dan prasarana berstandar internasional yang dijadikan prioritas pelabuhan kapal pesiar. Dia juga mengatakan, kunjungan kapal pesiar tahun lalu sudah melampaui target 28 unit. ”Tahun ini kapal pesiar yang singgah di Pelabuhan Benoa ditargetkan sebanyak 40 unit, dengan rata-rata mengangkut 1.600-2.000 wisatawan,” ujarnya.

Adapun, 10 pelabuhan yang akan dikembangkan, yaitu Tanjung Perak (Surabaya), Tanjung Wangi (Banyuwangi), Tanjung Emas (Semarang), Trisakti (Banjarmasin), Lembar (Lombok Barat), Pangkal Balam (Bangka-Belitung), Soekarno-Hatta (Makassar), Benoa (Bali), Belawan (Medan), dan Kota Baru (Kota Baru).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×