kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   3,46   0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -1,47   -0,15%
  • LQ45 762   -5,14   -0,67%
  • ISSI 228   0,95   0,42%
  • IDX30 393   -2,78   -0,70%
  • IDXHIDIV20 453   -3,10   -0,68%
  • IDX80 112   -0,45   -0,40%
  • IDXV30 114   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 127   -1,02   -0,80%

Kemkominfo: sejak 2009 email pejabat rawan disadap


Kamis, 13 Juni 2013 / 15:19 WIB
Kemkominfo: sejak 2009 email pejabat rawan disadap
ILUSTRASI. Di balik kelebihan furniture kayu, ada juga poin kekurangannya yang perlu Anda perhatikan.


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) mengaku tidak kaget mendengar kabar bahwa surat elektronik (email) milik pejabat Negara di Asia termasuk Indonesia rawan disadap.

"Kami tidak kaget sejak empat tahun lalu (tahun 2009) sudah ingatkan bahwa email gratisan seperti Yahoo dan Gmail memang rawan diretas," ujar Gatot S. Dewa Broto, juru bicara Kemkominfo kepada KONTAN, Kamis (13/6).

Meski begitu, Gatot mengaku sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan kalau ada pihak pejabat yang merasa emailnya disadap. "Yang ada laporan pencurian data nasabah antar operator," ujarnya.

Sebelumnya, Reuters memberitakan, arus lalu lintas e-mail yang memakai akun email Yahoo dan Gmail bisa dipantau oleh Badan Keamanan Amerika Serikat (AS) atau National Security Agency (NSA ). Berita ini sempat membuat khawatir para pejabat negara di Indonesia, terutama mereka yang sering berkirim surat rahasia melalui akun email Gmail atau Yahoo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×