Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Belum mendapat laporan resmi dari Ford Motor Indonesia (FMI), Kementerian Perindustrian berencana memanggil manajemen Ford, untuk meminta kejelasan dari keputusan mereka angkat kaki dari Indonesia.
“Kami meminta Dirjen ILMATE (Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika) untuk mengundang mereka, untuk dapat mereka menjelaskan secara resmi apa langkah sebenarnya,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin, Rabu (27/1).
Saleh mengaku mengetahui kabar hengkangnya Ford justru dari pemberitaan media. Hengkangnya Ford lebih dikarenakan ketidaksiapan mereka untuk bersaing dengan pabrikan otomotif lain yang sudah bergerak membangun pabrik di Indonesia, seperti Mitsubishi dan Isuzu.
Kedua pabrikan otomotif itu tengah berinvestasi masing-masing sebesar Rp 6 triliun dan Rp 3,5 triliun untuk dapat merampungkan pabrik di tahun 2017 mendatang.
Menurut Saleh, merupakan hak manajemen Ford untuk memilih berinvestasi di Indonesia membangun pabrik, atau keluar mencari pasar di negara lain, seperti Thailand.
“Itu hak mereka. Masa saya harus maksa. Ya enggak bisa dong,” ucap Saleh.
Terkait konsumen Ford di Indonesia, dia memastikan pemerintah akan memberikan perlindungan konsumen termasuk layanan purna-jualnya. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News